Internasional HUT KE-77 RI

Pelajar di Suriah Rayakan HUT Ke-77 RI dengan Upacara dan Lomba Lintas Negara

Kam, 18 Agustus 2022 | 07:00 WIB

Pelajar di Suriah Rayakan HUT Ke-77 RI dengan Upacara dan Lomba Lintas Negara

Pelajar Indonesia di Suriah merayakan HUT ke-77 RI. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tak hanya dilakukan di dalam negeri. Namun, ada pula peringatan di beberapa negara. Tentu saja yang mengadakan adalah sekelompok orang asli Indonesia yang bermukim di luar negeri. 


Salah satunya adalah Muhammad Miftahul Ulum. Dia remaja kelahiran Jakarta yang kini sedang berstatus Pelajar di Markaz Al-Islami Ad-Dauli, Damaskus, Suriah. Ulum, sapaan akrabnya, juga merayakan hari kemerdekaan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah dengan menggelar upacara dan mengadakan berbagai lomba. 


Upacara digelar sangat sederhana di halaman depan asrama atau markaz tempat mereka belajar. Sebagian besar peserta upacara mengenakan baju batik dan celana panjang hitam, lengkap dengan peci dan sepatu. 


Kemudian ada tiga orang pengibar bendera merah putih yang berpakaian serba putih. Mereka secara bersama-sama dengan peserta upacara melakukan gerakan hormat saat sang saka merah putih secara perlahan ditarik agar naik ke posisi paling atas tiang bendera. 


Selain upacara, ada pula berbagai lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-77 RI di Negeri Syam itu. Salah satunya adalah lomba voli. Pesertanya berasal dari lintas negara. 


"Lomba voli pesertanya dari semua negara. Ada dari Indonesia, Malaysia, dan Turkiye. Mereka semua menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia. Nanti di final mereka akan ketemu guru-guru kita, masyayikh sini," kata Ulum, alumnus santri Pesantren Al-Fath, Kota Bekasi itu, kepada NU Online, Rabu (17/8/2022)


Tak hanya voli, para pelajar di Markaz Al-Islami Ad-Dauli itu juga menggelar makan muajannat atau makanan cepat saji. Makanan yang disantap adalah fathoir, yakni makanan khas dari Suriah. 


Keseruan makin bertambah saat lomba cerdas cermat dan lomba sarung ular dilaksanakan. Lomba sarung ular dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu memiliki anggota, mereka harus bisa memindahkan sarung hingga ke anggota paling depan, tanpa menggunakan tangan.


Secara pribadi, Ulum merasa bangga karena masih bisa merayakan hari kemerdekaan negaranya sendiri di negeri orang. Namun, rasa rindu terhadap Indonesia tetap ada.


"Itu menandakan bahwa kita walaupun jauh dari Indonesia tapi masih mencintai bangsa sendiri, dan tidak lupa untuk merayakannya dengan upacara dan berbagai lomba di sini," kata Ulum.


"Pasti kangen Indonesia dengan mengadakan upacara di sana. Tapi kita semuanya di sini masih bisa ngumpul, pelajar-pelajarnya. Di kedutaan juga mengadakan (upacara) sama Pak Dubes di halaman KBRI," jelas Ulum.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad