Internasional LAPORAN KHUSUS HAJI

Pemerintah Sediakan Bus Shalawat bagi Jamaah yang Jauh dari Masjidil Haram

Rab, 31 Juli 2019 | 06:47 WIB

Pemerintah Sediakan Bus Shalawat bagi Jamaah yang Jauh dari Masjidil Haram

Bus Shalawat siap antar jemput bagi jamaah yang tinggal jauh dari Masjidil Haram.(Foto. Faizin/NU Online)

Makkah, NU Online
Jemaah haji Indonesia 2019 yang tinggal di hotel jauh dari Masjidil Haram tak perlu khawatir jika ingin tetap melaksanakan amaliyah ibadah harian di masjid mulia tersebut. Pemerintah Indonesia telah menyediakan kendaraan khusus bus transportasi yang memiliki rute khusus ke arah Masjidil Haram.
 
Kendaraan yang lebih dikenal dengan Bus Shalawat ini berasal dari tiga terminal dan melayani tujuh zona. Setiap jamaah diberi kartu bus yang telah dibagikan kepada masing-masing jamaah sesuai zona tempat tinggalnya. Pangkalan bus shalawat di Masjidil Haram bagi jemaah haji Indonesia meliputi Terminal Syeib Amir, Terminal Bab Ali, dan Terminal Jiad.
 
Jurnalis NU Online, Muhammad Faizin, melaporkan ada sekitar 40 lebih bus shalawat di setiap sektornya. Bus ini terus melewati rutenya setiap saat dan tidak akan beroperasi 1 jam sebelum pelaksanaan shalat jamaah di Masjidil Haram.
 
"Semua bus akan berkumpul di terminal Masjidil Haram untuk menunggu jamaah pulang," kata petugas transportasi haji Indonesia di sektor 1, Muhammad Idris, Rabu (31/7).
 
Hal itu dilakukan agar jemaah asal Indonesia tidak kesulitan mengingat nomor bus, nama terminal, termasuk tujuan pemondokan dan terpisah dari rombongan.
 
Terminal Bab Ali yang berada di tengah-tengah antara Terminal Jiad dan Syeib Aamiir serta tak jauh dari bangunan Museum Maulid Nabi melayani rute Jamarat dan Mahbas Jin. Sementara terminal Syeib Amir yang bisa diakses melalui pintu keluar Marwah dari arah Masjidil Haram meliputi Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Syisyah Raudhah. Dan Terminal Jiad yang terletak di sisi belakang kanan Zam-Zam Tower meliputi Misfalah dan Jiad.
 
Untuk lebih memudahkan jemaah, bus shalawat ini sudah diberi tanda khusus berupa stiker nomor bus dan bendera Indonesia. Terminal dan pangkalannya juga mudah dikenali karena ada bendera merah putih dan umbul-umbul bertuliskan Indonesia.
 
Pelayanan bus shalawat yang seluruhnya berjumlah 463 unit bus dan menampung 70 penumpang ini diberikan gratis untuk para jemaah
Bus shalawat nantinya  akan dihentikan sementara mulai fase puncak haji 6-13 Dzulhijah dan mulai beroperasi kembali pada 14 Dzulhijah. (Muhammad Faizin/Zunus Muhammad)