Internasional

Pengungsi Suriah Setahun Tak Makan Daging

NU Online  ·  Rabu, 14 September 2016 | 16:48 WIB

Damaskus, NU Online
Dubes RI untuk Suriah Djoko Harjanto bersyukur kepada Allah SWT karena di tengah segala kesempitan krisis yang melanda Suriah, KBRI Damaskus masih terus bias berkiprah banyak di Suriah pada bulan-bulan terakhir ini, seperti penanaman kembali Hutan Persahabatan, peringatan HUT RI, penyelenggaraan Resepsi Diplomatik, dan keikutsertaan pada pameran Rebuild Syria. Juga membagikan daging kurban.

Pembagian daging kurban sebagaimana siaran pers yang diterima NU Online (14/9), dikonsentrasikan di tiga titik, yaitu di penampungan TKI KBRI Damaskus, kampung pengungsi Madhomiah Fadhl, dan Yayasan sosial al-Afaaf. Distribusi daging kurban ke kampung pengungsi Madhomiah Fadhl dipimpin oleh istri Djoko Harjanto, Rosa Triana.

Madhomiah Fadhl merupakan salah satu wilayah Damascus Countryside yang menampung banyak pengungsi dari Daraya dan daerah konflik sekitarnya. Meski kondisi daerah tersebut sudah dinyatakan relatif aman, tetapi penjagaantetap ketat, sehingga rombongan KBRI masuk ke wilayah tersebut didampingi oleh dua tentara bersenjata lengkap.

Abu Alaa, tetua kampung Madhomiah Fadhl, menyambut rombongan KBRI Damaskus dan menunjukkan rumah-rumah penduduk yang berhak mendapat daging kurban. Sesampainya di salah satu blok perumahan, rombongan KBRI Damaksus mulai membuka mobil dan mulaimembagi-bagikan kantong daging kurban.

"Kullu aam waantum bikhaer," Rosa Triana memberikan salam sambil menyerahkan sekantong daging kepada seorang ibu di pinggir jalan.

Sekantong daging itu diterima dengan mata berkaca-kaca sambilterus menciumi Rosa. Ternyata, penduduk setempat sudah hampir 1 tahuntidak makan daging karena harganya sangat mahal akibat kepungan konflik.

Segera setelah berita kedatangan rombongan KBRI Damaskus menyebar, kampung pengungsi yang semula seperti kota hantu, mendadak ramai. Wanita menggendong anak-anak turun ke jalan mengerumuni dua mobil KBRI Damaskus. Para staf KBRI tampak kewalahan menghadapi serbuan para warga. Hingga tentara pengawal terpaksa membubarkan kerumunan warga tersebut. Dari sekitar 250 kg daging yang dibawa, sekitar 100 kg dibagi di blok ini.

Kemudian pendistribusian dilanjutkan di blok selanjutnya, berjarak sekitar 300 meter dari blok pertama. Para staf KBRI bersama Ummu Yara, pemandu blok, mengetuk pintu demi pintu untuk membagikan daging kurban. Beberapa rumah janda dan anak cacat korban perang dimasuki istri Duta Besar untuk memberikan daging kurban serta sumbangan berupa uang.

Sementara itu, rombongan pembagian daging kurban lainnya bergerak menuju yayasan sosial Al-Afaaf di wilayah Ruknuddin, pinggiran Kota Damaskus. Sebanyak 150 kg daging diterima ketuanya, Ahmad Tsallaj.  

“Indonesia adalah nyata sahabat sejati rakyat Suriah,” ujar Tsallaj sambil bersyukur menerima daging kurban dari staf KBRI untuk dibagikan kembali kepada janda, fakir miskin, dan keluarga korban konflik. (Red: Abdullah Alawi)