Internasional

Peringati Hari Santri, PCINU Korea Selatan Gelar Dialog Kebangsaan Bareng Gus Yaqut

Sen, 17 Oktober 2022 | 15:30 WIB

Peringati Hari Santri, PCINU Korea Selatan Gelar Dialog Kebangsaan Bareng Gus Yaqut

PCINU Korea Selatan Gelar Dialog Kebangsaan Bareng Menag RI. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Korea Selatan menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2022 dan Maulid Nabi Muhammad saw dengan mengadakan Dialog Kebangsaan bersama Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

 

Kegiatan tersebut dihadiri para santri dan diaspora Indonesia yang ada di Korea Selatan. Acara yang dibuka dengan upacara peringatan Hari Santri itu berlangsung di Sekretariat PCINU Korea Selatan, Ahad (16/10/2022).

 

Pada kesempatan itu, Menag RI menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri Nasional merupakan momentum bagi santri untuk menyalakan spirit menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Republik Indonesia (NKRI) dari potensi ancaman yang mengganggu keutuhan bangsa.

 

"Khusus kepada para santri yang ada di Korsel, saya minta terus menjaga kedaulatan negara," Kata Gus Men, begitu ia akrab disapa, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag RI.

 

Ia melanjutkan, para santri dan diaspora Indonesia di luar negeri dapat menyerap semangat kebangsaan dengan meneladani perjuangan para kiai dan muassis (pendiri) NU yang telah berjuang mendirikan NKRI.

 

"Para muassis jam'iyah Nahdlatul Ulama, seperti Hadratus Syeikh Mbah KH Hasyim Asy'ari, Mbah KH Bisri Syansuri, Mbah KH Wahab Chasbullah, ikut berjuang memerdekakan Indonesia dan sepakat dengan NKRI. Mari kita jaga kedaulatan bangsa dan negara kita dengan menghargai perjuangan beliau, para kiai," ujar Gus Men.

 

Gus Men menegaskan bahwa entitas ketatanegaraan yang bernama NKRI dibentuk atas dasar keberagamaan dan bersifat final. Indonesia didirikan oleh beragam suku, agama, adat istiadat.

 

"Selalu saya mengatakan, tidak ada Indonesia kalau tidak ada Jawa, Sunda, Batak, Minang, Aceh, dan sebagainya. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu. Indonesia ada karena perbedaan, dan keberagaman yang menguatkan kita," jabarnya.

 

Untuk itu, Menag berharap kepada warga Indonesia, utamanya yang bermukim di Korea Selatan, agar memfilter setiap gerakan atau narasi yang dapat memicu perpecahan bangsa.

 

Peringatan Hari Santri 2022 yang beriringan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad saw itu, Menag Yaqut mengajak para santri dan diaspora Indonesia di Korsel untuk mencontoh akhlak dan perilaku Nabi Muhammad saw sebagai sosok atau figur teladan.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi