Internasional

Pesan Ramadhan Raja Salman: Cabut Semua Akar Terorisme

NU Online  ·  Senin, 6 Mei 2019 | 05:30 WIB

Pesan Ramadhan Raja Salman: Cabut Semua Akar Terorisme

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. (AFP/GETTY IMAGES)

Riyadh, NU Online
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, dalam pesan Ramadhannya, menyerukan agar seluruh umat Islam di negerinya menyebarkan toleransi dan moderasi dalam beragama. Raja Salman juga menolak segala bentuk aksi kekerasan dan terorisme.

“Setelah dunia menderita karena balas dendam ekstrimisme dan terorisme, Kerajaan Arab Saudi menyerukan dialog, penolakan terhadap kekerasan dan mencabut sumber-sumber terorisme," kata Raja Salman, Ahad (5/5), dikutip english.alarabiya.net. 

Sebagaimana diketahui, Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan Senin, 6 Mei 2019 sebagai awal bulan Ramadhan 1440 H. Keputusan tersebut berdasarkan hasil observasi bulan (rukyah). Pada Sabtu (4/5) malam, Otoritas pemantau bulan Arab Saudi menyatakan, hilal yang menjadi tanda masuknya bulan Ramadhan tidak terlihat di Saudi. Dengan demikian, hari pertama bulan Ramadhan di Saudi jatuh satu hari setelahnya. 

Rekrut ribuan imam

Menteri Urusan Agama Islam Saudi Abdullatif al-Asheikh mengatakan, pihaknya telah merekrut lebih dari 4.000 ulama yang akan bertugas sepanjang Ramadhan dan 1.100 imam yang bertugas memimpin Shalat Tarawih di masjid-masjid di Saudi.

Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (4/5), al-Asheikh menambahkan, kementeriannya juga telah merenovasi ribuan masjid menjelang bulan Ramadhan. Dilaporkan ada sekitar 2.400 masjid yang sudah direnovasi dan 221 masjid sudah dibukan sebelum bulan Ramadhan.

Sama seperti Saudi, umat Islam Indonesia juga memulai ibadah puasa Ramadhan 1440 H pada Senin, 6 Mei 2019. Keputusan tersebut didasarkan pada laporan sembilan perukyat di enam titik, yakni Bangkalan, Gresik, Lamongan, Makassar, Brebes, dan Sukabumi yang sudah mengaku dapat melihat hilal.

"Secara mufakat bersepakat untuk menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada esok hari tanggal 6 Mei 2019," kata Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Ahad (5/5).

Dalam melakukan sidang itsbat, Kementerian Agama menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyatul hilal. Dua metode ini, jelasnya, bukanlah dua metode yang diperhadapkan. Akan tetapi, keduanya metode saling melengkapi satu sama lain. (Red: Muchlishon)