Internasional HARI SANTRI 2019

Puncak Peringatan Hari Santri di Tunisia, dari Baca Al-Qur’an hingga Peresmian Sekretariat PCINU

Ahad, 27 Oktober 2019 | 10:30 WIB

Puncak Peringatan Hari Santri di Tunisia, dari Baca Al-Qur’an hingga Peresmian Sekretariat PCINU

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia mengadakan acara Malam Puncak Peringatan Hari Santri 2019 pada Kamis, 24 Oktober. (Foto: dok. PCINU Tunisia)

Tunis, NU Online 
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia mengadakan acara Malam Puncak Peringatan Hari Santri 2019 pada Kamis, 24 Oktober. Acara yang diadakan di rumah Sekretariat PCINU ini bertepatan dengan kedatangan mahasiswa baru Universitas az-Zaituna dari jalur Nahdlatul Ulama (NU) dan delegasi perwakilan dari PBNU.

Acara dimulai dengan Shalat Maghrib berjamaah yang dilanjut dengan khatmil Qur'an yang dipimpin oleh Rais Syuriah, Ahya Jazuli. Suasana cukup semarak saat lantunan shalawat diiringi dengan pukulan rebana dari tim hadrah PCINU Tunisia. Dengan pembacaan Maulid Simtuddurar ini diharapkan dapat menambah dan memupuk subur kecintaan umat Islam kepada Rasulullah saw.

Ketua Tanfidziyah PCINU Tunisia, Idris Ahmad Rifai dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru jalur NU yang berjumlah 10 orang. Ia berharap, dengan bertambahnya jumlah warga Nahdliyin di Tunisia, kegiatan dan program yang dicanangkan oleh pengurus bisa lebih semarak lagi. 

Di antara program kerja unggulan PCINU Tunisia saat ini adalah dibentuknya Komunitas Diskusi dan Penerjemahan Kitab (Kuskusi Mantab). Idris menjelaskan, fokus kajian diskusi dan penerjemahan ini adalah tentang maqasid syariah dari kitab-kitab karya ulama Tunisia, di antaranya kitab karya Nuruddin al-Khadimi, mantan Menteri Agama Republik Tunisia. 

Delegasi dari PBNU, Ahmad Rifki, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari PCINU. Ia turut mengapresiasi kinerja PCINU Tunisia yang selalu aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan. 
 
“Alhamdulillah, PBNU telah menyetujui untuk memberikan bantuan pada PCINU  senilai sepuluh juta rupiah setiap tahunnya," kata pria yang juga merupakan alumni Universitas az-Zaituna ini.

Pada kesempatan yang sama, Dr Yusri Arsyad berpesan kepada seluruh mahasiswa, agar bersungguh-sungguh dalam belajar di luar negeri. Ia juga berpesan, saat pulang ke tanah air jangan sampai menjadi masalah di masyarakat. 

“Saat pulang jadilah obat yang menjadi solusi bagi masyarakat,” tegas alumni pertama yang berhasil menyelesaikan studi S1 hingga S3 nya di Universitas Az-Zaituna Tunisia ini.

Sebelum acara usai, Ahmad Rifki meresmikan Rumah Sekretariat PCINU Tunisia secara simbolis dengan pemotongan tumpeng. Ini menjadi puncak dari rangkaian peringatan Hari Santri 2019 yang diselenggarakan oleh PCINU Tunisia. Sebelumnya, pada Ahad (20/10) telah diadakan ziarah bersama ke makam para ulama Tunisia seperti Muhammad ibn Arafah, Tahir bin Asyur, Sidi Bechir, dan Ibrahim al-Maraghni. Kemudian pada Selasa (22/10), dilakukan pembacaan Shalawat Nariyah yang dilanjutkan dengan acara Kongkow Santri dengan tema Eksistensi Santri di Era Revolusi Industri 4.0.

Turut hadir dalam acara Malam Puncak Peringatan Hari Santri 2019 Yusri Arsyad beserta istri, Ahmad Rifki (delegasi PBNU), mahasiswa baru dari NU, Dewan Mustasyar, Syuriyah, Tanfidziyah PCINU, segenap Nahdliyin di Tunisia, dan Ketua PPI Tunisia.
 
Editor: Muchlishon