Riyadh, NU Online
Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman mengatakan, Israel memiliki hak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri.
“Saya yakin orang-orang Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri. Tetapi kita harus memiliki perjanjian damai untuk menjamin stabilitas bagi semua orang dan memiliki hubungan normal,” kata bin Salman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan majalah The Atlantis pada Senin (2/4) sebagaimana dikutip Reuters.
Banyak pihak yang menilai pernyataan bin Salman ini merupakan sinyal bahwa hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv tampak semakin dekat.
Selama ini, Arab Saudi tidak mengakui keberadaan Israel. Hal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun sejak perang Timur Tengah pada 1967 dimana Israel berhasil menduduki wilayah Palestina.
“Kami memiliki keprihatinan agama tentang nasib masjid suci di Yerusalem dan tentang hak-hak rakyat Palestina,” jelasnya.
Namun demikian hubungan dua negara tersebut (Arab Saudi dan Israel) nampak mulai mencair dalam beberapa tahun terakhir ini. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan ketegangan antara Riyadh dan Teheran. Ini bisa memicu Saudi untuk bekerjasama dengan Israel dalam rangka membendung ancaman Iran.
“Ada banyak kepentingan yang kami bagi dengan Israel dan jika perdamaian terwujud, akan ada banyak kepentingan antara Israel dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk,” tambahnya.
Pada akhir bulan lalu, Arab Saudi mengizinkan ruang angkasanya untuk dilintasi pesawat komersial (India Air) menuju Israel. Sebelumnya, semua pesawat komersil yang menuju Israel tidak diperkenankan melewati angakasa Saudi. (Red: Muchlishon)