Internasional
Rektor Universitas di Lebanon Ingin Kerja Sama dengan NU
NU Online · Ahad, 3 April 2016 | 04:00 WIB
Syekh Jabri (ketiga dari kanan) saat berbincang dengan Dubes RI untuk Lebanon HA Chozin Chumaidy
Jakarta, NU Online
Ulama Sunni Lebanon, Syekh Abdul Nasser Jabri yang juga Rektor Universitas Kulliyatud Da‘wah Lebanon, Sabtu (2/4) siang waktu Beirut, berkunjung ke kediaman Duta Besar RI untuk Lebanon HA Chozin Chumaidy di Baabda untuk menyampaikan hasil kunjungannya ke Indonesia minggu lalu.
Di Indonesia, sekjen Harakatul Ummah (gerakan bangsa) ini bertemu dengan Menteri Agama, Mendikbud, dan Menkominfo. Syekh Jabri juga bersilaturahim ke Kantor PBNU serta shalat Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta.
Sekretaris Duta Besar Ahmad Jalaludin melalui surat elektronik, Sabtu (2/4) melaporkan bahwa Syekh Jabri mengaku sangat terkesan dengan Indonesia dengan masyarakatnya yang santun dan memiliki paham-paham kemoderatan. Sebagaimana juga terkesan dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah maju dengan negara-negara Barat.
Dari hasil kunjungan tersebut, Syeikh Jabri mencatat beberapa hal di antaranya bahwa Indonesia memiliki peluang strategis sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim untuk lebih berperan di dunia Islam. Menurutnya, Indonesia juga harus menjaga masyarakatnya dari paham-paham yang dapat memecah belah umat. NU salah satunya diyakini sebagai ormas yang mampu menghadang paham-paham radikal.
Syeikh Jabri yang dikenal sebagai tokoh Sunni moderat menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan NU untuk menyebarkan paham-paham kemoderatan. Selanjutnya Dubes Chozin yang direspon positif keinginan tersebut menambahkan bahwa peran Indonesia di Timur Tengah diutamakan dengan pendekatan pendidikan dan kebudayaan untuk membangun jaringan Islam Moderat yang lebih kuat. (Mahbib)
Ulama Sunni Lebanon, Syekh Abdul Nasser Jabri yang juga Rektor Universitas Kulliyatud Da‘wah Lebanon, Sabtu (2/4) siang waktu Beirut, berkunjung ke kediaman Duta Besar RI untuk Lebanon HA Chozin Chumaidy di Baabda untuk menyampaikan hasil kunjungannya ke Indonesia minggu lalu.
Di Indonesia, sekjen Harakatul Ummah (gerakan bangsa) ini bertemu dengan Menteri Agama, Mendikbud, dan Menkominfo. Syekh Jabri juga bersilaturahim ke Kantor PBNU serta shalat Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta.
Sekretaris Duta Besar Ahmad Jalaludin melalui surat elektronik, Sabtu (2/4) melaporkan bahwa Syekh Jabri mengaku sangat terkesan dengan Indonesia dengan masyarakatnya yang santun dan memiliki paham-paham kemoderatan. Sebagaimana juga terkesan dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah maju dengan negara-negara Barat.
Dari hasil kunjungan tersebut, Syeikh Jabri mencatat beberapa hal di antaranya bahwa Indonesia memiliki peluang strategis sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim untuk lebih berperan di dunia Islam. Menurutnya, Indonesia juga harus menjaga masyarakatnya dari paham-paham yang dapat memecah belah umat. NU salah satunya diyakini sebagai ormas yang mampu menghadang paham-paham radikal.
Syeikh Jabri yang dikenal sebagai tokoh Sunni moderat menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan NU untuk menyebarkan paham-paham kemoderatan. Selanjutnya Dubes Chozin yang direspon positif keinginan tersebut menambahkan bahwa peran Indonesia di Timur Tengah diutamakan dengan pendekatan pendidikan dan kebudayaan untuk membangun jaringan Islam Moderat yang lebih kuat. (Mahbib)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
5
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua
