Internasional

Salafi dan Kurang Dai Aswaja Jadi Tantangan PCINU Jepang

Sel, 9 April 2019 | 10:00 WIB

Salafi dan Kurang Dai Aswaja Jadi Tantangan PCINU Jepang

Miftakhul Huda, Ketua PCINU Jepang Bersama Pengurus LD PBNU KH M Nur Hayid

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Jepang Miftakhul Huda mengemukakan bahwa berbagai aktivitas NU di Jepang seperti kegiatan Yasinan secara berjama'ah berjalan lancar.

“Yasinan, Tahlilan, MWCINU di Jepang sudah berjalan, udah banyak. Ada yang seminggu sekali, ada yang dua minggu sekali, ada yang sebulan sekali, kita rutin,” kata Huda kepada NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (9/4).

Namun demikian, aktivitas PCINU Jepang bukan berarti tanpa tantangan. Sebab di negara yang dijuluki Matahari Terbit ini banyak orang-orang Tarbiyah dan Salafi-Wahabi.

“Tarbiyah itu kuat di sini. (jadi) Salah satu tantangan ya tarbiyah, salafi,” ungkapnya.

Tantangan lain yang dirasakan PCINU Jepang, ialah kekurangan da’i Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Hal itu karena pelajar yang sedang studi di Jepang banyak yang menggeluti teknik dan sosial. Sehingga hingga kini, persoalan dai belum mendapatkan solusinya.

“Untuk kekurangan dai belum menemukan solusinya,” ucapnya.

Adapun hubungan antara PCINU dengan pemerintah setempat di Jepang sendiri tidak mengalami kendala. Menurutnya, walau pun belum pernah komunikasi langsung dengan pemerintah di Jepang, namun setiap PCINU Jepang mengadakan kegiatan berjalan lancar.

“Komunikasi secara langsung tidak ada, tapi kita bikin kegiatan apa-apa kita di-support. Misalnya kita mau bikin masjid atau apa gitu alhamdulillah gak pernah ada kendala. Kita mengundang dai atau kiai ke sini juga gak ada masalah,” terangnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)