Baku, NU Online
Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni 2018 juga diperingati di Baku, Azerbaijan. Duta Besar RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie mengungkapkan peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun ini beda dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini KBRI Baku di Azerbaijan mengadakan Seminar Multikulturalisme yang dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal dan Ahli Studi Persia dari Universitas Indonesia Bastian Zulyeno.
"Tahun ini kami sengaja mengundang Hasan Abdullah Sahal untuk berbicara tentang keberagaman Indonesia. Kami nilai beliau adalah sosok tokoh yang memahami tentang Indonesia dan NKRI," ungkap Husnan Bey Fananie dalam sambutannya, Jumat sore (1/6).
Dalam tausiyahnya, Kyai Hasan mengatakan, Indonesia kaya akan keberagaman jenis budaya. "Indonesia kaya akan budaya sehingga dengan keberagaman yang Indonesia miliki bisa bersatu seperti yang ada pada lima butir Pancasila," ucap Kiai Hasan Abdullah Sahal.
Kiai Hasan menilai bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia sama halnya seperti di Pondok Modern Gontor. "Di Gontor banyak santri yang mondok dari seluruh Indonesia, berbagai suku ada di Gontor seperti suku Jawa, suku Sumatra, suku Sulawesi dan suku lainnya," tambahnya.
Sementara itu, Ahli Studi Persia, Bastian Zulyeno mengatakan pemuda Indonesia saat ini sudah berkembang sangat pesat. "Kita lihat banyak pemuda Indonesia yang maju dalam segala bidang. Seperti jago dalam bidang ekonomi, bidang geografis dan bidang lainnya," kata Bastian.
Dalam paparan kedua pembicara ini, para hadirin yang sebagian besar adalah warga asing Azerbaijan, menjadi lebih memahami mengenai nilai-nilai multikultural di Indonesia yang merupakan identitas yang lekat dengan nusantara. Acara dihadiri sekitar 70 warga Indonesia dan para mahasiswa Azerbaijan yang sedang studi bahasa Indonesia di Azerbaijan University of Languages. (Hafiz/Kendi Setiawan)