Internasional

Tanggapi Pelecehan Nabi di Prancis, Habib Umar Minta Umat Islam Perkuat Amalan Sunah Rasul

Sel, 3 November 2020 | 18:00 WIB

Tanggapi Pelecehan Nabi di Prancis, Habib Umar Minta Umat Islam Perkuat Amalan Sunah Rasul

Ulama kharismatik asal Yaman, al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. (Foto: NU Online/Husni Sahal)

Jakarta, NU Online
Ulama kharismatik asal Yaman, al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz ikut memberikan komentar atas peristiwa pelecehan kepada Nabi Muhammad SAW melalui kartun di Prancis beberapa waktu yang lalu. Menurut Habib Umar, pelecehan kepada Rasulullah SAW mencerminkan kebodohan yang nyata oleh pelaku.


Sebagai ‘balasan’ atas peristiwa yang telah membuat gempar dunia itu, Habib Umar mengajak Muslim di seluruh dunia mengamalkan apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW (sunah-sunahnya). Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk memperteguh akhlak dan budi pekerti dengan cara meneladani setiap perintah Rasulullah SAW.


"Ketika mereka melihat cahaya nabi mulai tersebar di negara mereka dan negara-negara lainnya, maka hendaknya kita harus berpegang teguh kepada ajaran nabi dan kita harus menyebarkan akhlak dan budi pekerti beliau," kata Habib Umar dalam tayangan video yang beredar, Selasa (3/11) malam.


Menurut pengelola lembaga pendidikan Dar-al Musthafa Yaman ini, sudah saatnya umat Islam menghidupkan sunah-sunah yang dipraktikkan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Biarkan umat selain umat Islam melihat kebenaran berdiri kokoh di negara mereka melalui muamalah yang dijalankan masyarakat Muslim dunia.


Katanya, hal itu bisa menjadi sebab diangkatnya kebodohan dan kegelapan yang saat ini hinggap di sebagian masyarakat. Intinya, umat Islam tidak reaktif dengan kondisi yang ada, melainkan fokus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui aktivitas terpuji berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW.


"Mari kita hidupkan sunah-sunah beliau di antara kita, kita sebarkan sifat-sifat dan akhlak beliau kepada semua makhluk. Dan, buatlah mereka melihat kebenaran apa yang kita sebarkan dalam realita praktik dan muamalah kita," ucapnya.


Pembelaan terbaik atas peristiwa itu yakni dengan menegakkan kebenaran sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan metode itu, Habib Umar yakin Islam memberikan jalan yang terang benderang untuk umatnya.


Untuk diketahui, tragedi yang berawal dari peristiwa pemenggalan kepala Samuel Paty itu seakan terus membuat dunia internasional heboh. Beberapa hal buruk justru menyebabkan umat Islam di Prancis tidak merasa nyaman.


Hal itu disebabkan oleh kejadian yang menelan korban jiwa beberapa waktu yang lalu. Dua Muslimah di Prancis mengalami luka-luka setelah ditikam ketika keduanya sedang berjalan-jalan di Taman Menara Eiffel, Paris.


Kejadian itu dilaporkan terjadi pada Ahad (18/10) malam waktu setempat, atau dua hari setelah kasus menimpa Samuel Paty. Belum juga luka tersebut reda, pada Kamis (29/10) Pemerintah Prancis melaporkan terjadi penusukan di Gereja Notre-Dam yang menewaskan tiga orang.
    

Pelaku penyerangan di gereja Notre-Dame telah ditangkap. Belum disebutkan identitas pelaku. Belum juga diketahui apa motif serangan di Nice atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi Muhammad SAW.
    

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi A Razaq