Nasional HARLAH KE-68 PERGUNU

Amalan Cegah Corona dari Ketum Pergunu

Sel, 31 Maret 2020 | 10:15 WIB

Amalan Cegah Corona dari Ketum Pergunu

Di tengah wabah Corona yang masih meresahkan umat Islam dianjurkan melakukan amalan lahir dan batin. (ilustrasi)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim mengatakan jika wabah Corona (Covid-19) terus meningkat penyebarannya, kehidupan terasa mencekam. Selain itu komunikasi menjadi sepi, kelesuhan ekonomi terasa di mana-mana, dan ketakutan tertulari sangat berlebihan.
 
Hal itu, jika tidak berkesudahan, sangat membahayakan, karena kemudian aktivitas kehidupan menurun dratis, penghasilan orang akan berkurang. "Jika hal ini berkelanjutan sampai berbulan-bulan maka kemiskinan dan kesengsaraan akan menimpa kepada Bangsa kita," katanya Selasa (31/3).

Oleh karena itu, pada harlah ke-68 Pergunu hari ini, Kiai Asep mengajak para kader melakukan upaya-upaya agar jangan sampai tertulari wabah Corona. Tetapi, di sisi lain juga harus memberikan kontribusi, sekecil apa pun bentuknya, agar situasi seperti ini segera berhenti dan Corona hilang dari muka bumi. 

Pihaknya mengimbau kepada para kader, pengurus, anggota, simpatisan untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran wabah melalui aksi-aksi sosial, sederhana tapi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. 
 
Upaya lahir harus dilakukan, seperti mengikuti dan mempraktikkan arahan-arahan sebagaimana yang terus menerus disosialisasikan oleh para petugas kesahatan, oleh Presiden, Gubernur dan para Kepala Daerah di tingkat II.
 
Langkah lainnya mengupayakan, menyediakan dan menggunakan alat pelindung diri seperti menggunakan masker, cuci tangan dengan air mengalir, penggunaan sabun antiseptik dan disinfektan.

Bersama upaya dzahir tersebut, Kiai Asep mengajak agar para kader melakukan upaya batin. Pertama, memperbanyak membaca istighfar dengan sighot Astagfirrullahal adhim waatubu ilaihi. Atasghfirrullahal adhima innahu kanaghafurraan.
 
"Karena menurut hadits Nabi, 'Barangsiapa yang banyak membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan susah dan gundahnya berubah menjadi kebahagiaan, kesulitannya diberikan jalan keluar dan Allah akan melimpahkan rizki kepadanya yang tidak diduga-duga," terang Kiai Asep.
 
Kedua,  senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. "Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat At Tholaq ayat 2 dan 3, ‘Barangsiapa yang senantiasa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala kesulitannya dan akan memberikan rizki yang tidak diduga-duga," lanjutnya.

Selain itu, kata Pengasuh Pesantren Amanatul Umah ini, Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an surat At Tholaq ayat 4, "Dan barangsiapa yang senantiasa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusannya."
 
Ketiga, lanjut Kiai Asep, memperbanyak membaca Hauqola: Lahaula ala quwata ila billah, utamanya saat kita berada di tempat-tempat yang riskan tertulari Corona.   
 
"Nabi bersabda yang artinya, Perbanyaklah membaca Lahaula wala quwata ila billah maka sesungguhnya kalimat ini dapat menutup dan mendorong keluar dari masuknya berbagai macam malapetaka dan penyakit," sebut Kiai Asep.
 
Ketika membaca kalimat tersebut, ujar putra tokoh NU KH Abdul Chalim Leuimunding ini, agar ditanamkan dalam hati bahwa kita tidak memiliki keberdayaan dan kekuatan apa-apa dalam menghadapi berbagai hal termasuk menghadapi Corona kecuali apabila disertai dengan pertolongan Allah SWT.
 
"Kepada mereka yang menyatakan dirinya tidak memiliki keberdayaan dan kekuatan apa-apa dan segala-galanya adalah Allah, maka Allah akan senang kepada mereka, kemudian Allah akan menurunkan kasih sayang dan pertolongan-Nya sehingga mereka mampu menghadapi dan menolaknya," sebutnya.

Kemudian, umat Islam agar membaca Qunut Nazilah dalam shalat wajib, pada rakaat terakhir setelah ruku’ dan i’tidal. Sedangkan dalam shalat Subuh menjadi sambungan setelah bacaan Qunut biasanya.

"Semoga kita semua dalam kondisi sehat wal afi’ah, selalu dalam lindungan Allah SWT, serta sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari," pungkas Kiai Asep.
 
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muchlishon