Internasional

Tiongkok Mengaku Salut dengan Islam Moderat di Indonesia

Kam, 21 April 2016 | 02:00 WIB

Beijing, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memenuhi undangan dari Komunitas Muslim Tiongkok. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bersama rombongan disambut hangat Kepala Direktori Urusan Agama Pemerintah Tiongkok Wung Zuoan di kantornya di Beijing, Rabu (20/4)

Wung Zuoan mengaku sangat tertarik dengan Islam di Indonesia khususnya NU. "Kami salut dengan perkembangan Islam di Indonesia yang dikenal sebagai Islam yang ramah, toleran dan moderat. Tentunya NU sebagai ormas Islam terbesar mempunyai peranan yang sangat penting. Kami sangat tertarik untuk belajar dari Islam di Indonesia dan juga kepada NU," pungkasnya.

"Hubungan Islam Tiongkok dan Indonesia yang telah lama bersentuhan diawali ketika datangnya Laksamana Cheng Ho ke Nusantara dengan membawa pasukan Muslim, yang kemudian membangun kota Semarang," kata Kang Said, sapaan akrab ketum PBNU.

PBNU mendorong agama Islam dapat berkembang pesat di Tiongkok. Menurutnya, ada persamaan pandangan antara Indonesia dan Tiongkok bahwa Islam agama yang damai, model Islam seperti ini yang harus dijaga dan dilestarikan.

Kang Said juga menyinggung soal munculnya ekstremisme. Fenomena tersebut, katanya, menyebar ke mana-mana dan mesti diwaspadai seberapa pun kecilnya. “Dan salah satu cara agar Islam tetap moderat dan tidak ekstrim adalah dengan jalan pendidikan," jelas Kang Said

KH Said Aqil Siroj juga berharap konflik berdarah yang terjadi di Irak, Suriah, dan Yaman tidak sampai merembet ke Indonesia dan Tiongkok. Ia berdoa agar kerusuhan itu segera berakhir. “Mungkin kita merasa perlu adanya tukar menukar pandangan seperti ini, untuk menyamakan persepsi, demi terwujudnya Islam yang damai, moderat, toleran, antiradikalisme dan terorisme," tuturnya

Dalam kesempatan ini PBNU mengundang ulama Tiongkok untuk hadir dalam acara International Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil) yang diinisiasi PBNU. Forum internasional ini akan diadakan 5-9 Mei 2016 di Jakarta Convention Center (JCC). Rencananya, acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 100 pemimpin negara dan organisasi Islam dari seluruh dunia serta para pengurus NU dari tingkat wilayah. (Junaidi/Mahbib)