Internasional

Tujuh Negara yang Izinkan Warganya Melepas Masker

Sen, 31 Mei 2021 | 15:45 WIB

Tujuh Negara yang Izinkan Warganya Melepas Masker

Ilustrasi pandemi Covid-19. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Awal-awal ditetapkannya virus corona sebagai pandemi global, seluruh negara sibuk melakukan pencegahan dengan menegakkan protokol kesehatan--di antaranya memakai masker. Buah kedisiplinan masyarakat dan kebijakan pemerintah yang tegas, kini ada tujuh negara yang sudah mengizinkan warganya untuk melepaskan masker.


Hal itu sebagai tanda keberhasilan tujuh negara tersebut dalam meredam penularan Covid-19 serta kesuksesan dalam program vaksinasi. Negara-negara tersebut juga telah berhasil melakukan program vaksinasi untuk setengah dari jumlah total populasi warganya.


Berikut tujuh negara yang telah mengizinkan warganya melepas masker dikutip NU Online dari CNN:

 


Selandia Baru


Pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern mulai melonggarkan aturan wajib bermasker sejak September 2020. Ardern mendapat banyak pujian lantaran Selandia Baru menjadi salah satu negara dengan kisah sukses penanganan pandemi Covid-19.


Australia


Australia juga menjadi salah satu negara sukses dalam menangani pandemi sehingga dengan cepat melonggarkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.


Sama seperti Selandia Baru, pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison mulai melonggarkan aturan bermasker pada 2020.


Namun, Australia tetap menerapkan serangkaian pembatasan ketat seperti penguncian wilayah (lockdown) parsial di setiap wilayah dengan peningkatan infeksi corona.

 


Korea Selatan


Pemerintah Korea Selatan mengizinkan penduduknya yang telah disuntik vaksin Covid-19 setidaknya satu dosis untuk lepas masker di luar ruangan, mulai Juli mendatang.


Kebijakan ini diambil pada Rabu (26/5) untuk mendorong warga lansia suntik vaksin, sehingga target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduk mereka tercapai pada September nanti. Saat ini baru 7,7 persen warga Korea Selatan yang menerima suntikan vaksinasi.


Amerika Serikat


Presiden Joe Biden meminta warga melepas masker dan tersenyum usai Centers for Disease Control (CDC) tak lagi mewajibkan penggunaan masker di ruangan bagi warga yang sudah dua kali mendapatkan dosis vaksin Covid-19.

 


CDC mengambil keputusan ini setelah data menunjukkan efektivitas tinggi vaksin yang digunakan di AS. Berdasarkan riset itu, sangat langka orang terkena Covid-19 setelah divaksin. Walau ada yang terkena Covid-19 setelah divaksin, potensi pasien itu menularkan ke orang lain sangat kecil.


Hungaria


Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengklaim negaranya telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Dalam sebuah jumpa pers pada Jumat (21/5), Orban menyebut Hungaria telah memvaksinasi hampir 5 juta warga.


Ia menambahkan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berpisah dengan penggunaan masker di tempat umum.


China


China adalah negara yang pertama kali melaporkan kemunculan virus corona, tepatnya di Kota Wuhan. Namun, akibat penanganan pandemi yang ketat dan tertib, China mampu meredam penularan corona dengan cepat ketika negara lain justru terus mengalami lonjakan infeksi.

 


Salah satu jurus jitu China menanggulangi corona adalah penguncian wilayah sesegera mungkin, pemeriksaan dan pelacakan kontak yang cepat, hingga vaksinasi warga yang terus ditingkatkan.


Saat ini, sebagian besar wilayah China telah terbuka lagi bagi pendatang. Pemerintah Wuhan bahkan telah mengizinkan warga bebas berkumpul tanpa menggunakan masker.


Israel


Pada Kamis (15/4) Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan warga tak lagi perlu menggunakan masker di ruang terbuka umum. Namun, masker masih perlu digunakan di ruang publik dalam ruangan.


Warga Israel merayakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan kepada setengah penduduk negara itu dengan turun ke jalan tanpa masker.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon