Internasional BEDAH KITAB

Wahabi Cenderung Ekstrem Sikapi “Ijtihad Partikuler”

NU Online  ·  Rabu, 1 Mei 2013 | 23:50 WIB

Tarim-Yaman, NU Online
Pelajar Madura di Yaman yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Pelajar dan Mahasiswa Madura di Yaman (Fosmaya) menggelar Bedah Kitab “Mafâhim Yajîbu an Tushahhah”, salah satu buku terbaik yang berusaha meluruskan para ekstrimis.<>

Karya Prof. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliky Al-Hasany ini dibedah Senin (30/4) malam lalu di salah satu Ruangan Paralel Fakultas Syariah Wal Qonun, Universitas Al-Ahgaff.

Seiring dengan mewabahnya paham ekstrimisme dan fundamentalisme Islam yang berpotensi besar memecah belah persatuan umat Islam. Maka, Panitia Koloman (Kolom Ilmiah Taretan Madhure) di bawah naungan Departemen Pendidikan Fosmaya mengadakan bedah kitab ini.

“Bedah kitab ini dilatarbelakangi mewabahnya ekstrimisme, makanya kami mengadakan Koloman ini,” kata Ketua Umum Fosmaya, Muhammad Mahrus Ali.

“Kitab ini datang untuk menjawab dan membendung pemikiran fundamentalisme Islam,” kata Muhammad Taufiq saat memenjadi moderator dalam kajian tersebut.

Wahabi cenderung ekstrim dalam memandang persoalan ijtihad partikuler (furu’iyah). Sehingga dengan mudah memvonis bid’ah,syirik bahkan kafir terhadap sekte-sekte yang bertentangan dengan mereka. Namun, Ahlus sunnah wal jamaah harus bijaksana menyikapi permasalahan tersebut.

“Mereka –Wahabi– terlalu ekstrim dalam masalah furu’iyah. Sehingga terlalu mudah memvonis bid’ah, syirik bahkan kafir terhadap aliran yang bertentangan dengan mereka. Namun, melalui buku ini, Sayyid Muhammad berhasil meluruskan pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari ajaran Islam,” keterangan Khoirus Sholeh saat menjelaskan di depan audiensi.

Bedah kitab ini berjalan dengan sukses dan lancar. Ditutup dengan do’a dan ramah-tamah seperti kebiasaan adat Madura pada jam 23.50 waktu setempat.

 

Redaktur: A. Khoirul Anam