Internasional

Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Amin Al-Husaini Lebanon

Sel, 24 Agustus 2021 | 12:30 WIB

Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Amin Al-Husaini Lebanon

PCINU Lebaonon ziarah ke makam Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. (Foto: dok istimewa)

Beirut, NU Online

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Lebanon mengadakan ziarah dan doa bersama di makam Mufti Agung Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini di Pemakaman Syuhada Palestina di Beirut, Lebanon.

 

Syekh Amin Al-Husaini adalah tokoh yang memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia dengan menyatukan dukungan negara-negara di Timur Tengah agar mengakui kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia diakui pertama kali secara de jure oleh Mesir dan diikuti oleh Suriah, Lebanon, serta beberapa negara Timur Tengah lainnya. 

 

Kala itu, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberi ucapan selamat pada Indonesia melalui Radio Berlin dengan berbahasa Arab yang saat itu tengah berada di Jerman. Maka secara de facto Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 6 September 1944. Padahal, pemberian kemerdekaan Indonesia tersebut masih sebatas janji dari Perdana Menteri Jepang, Kaiso.

 

Syekh Muhammad Amin Al-Husaini juga dikenal dekat dengan tokoh Muslim Indonesia dan berkenan menyambut kedatangan delegasi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia  juga sempat berdiskusi dengan Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta.

 

Karena itu, sosok Syekh Muhammad Amin Al-Husaini tak bisa dilepaskan dari sejarah Indonesia. Sekalipun tak ikut berjuang di garis depan, dirinya memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di kancah internasional. Karena pemberian ucapan selamat merdeka kepada Indonesia yang dilakukan olehnya, kemudian beberapa negara lain melakukan hal yang sama. Pengakuan negara-negara tersebut melengkapi syarat kemerdekaan Indonesia.

 

Ziarah tersebut dilakukan oleh lima orang anggota PCINU Lebanon, termasuk fotografer. Mereka menempuh jalan kaki sekitar 15 menit dari sekretariat mahasiswa di Beirut.
 

 

Selain doa untuk sang mufti, mereka juga mendoakan seluruh pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan doa tersebut, mereka berharap para pahlawan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah swt dan menjadikan semangat kemerdekaan tertanam di generasi selanjutnya.


Cara mencintai tanah air

Ziarah dan doa kepada para pahlawan adalah salah satu cara untuk memperingati kemerdekaan. Namun tak sekadar itu, generasi saat ini juga perlu membuktikan cinta tanah ait.

 

Penyair Celurit Emas yang juga kiai, KH D Zawawi Imron mengatakanm tanah air Indonesia merupakan ibu. Sehingga siapa pun yang cinta kepada sang ibu agar tidak mengisinya dengan dosa, maksiat, permusuhan, kebencian, dan adu domba.

 

KH D Zawawi Imron menyebut bahwa kemerdekaan merupakan kehormatan bangsa Indonesia. Menurutnya ada beberapa alasan untuk mencintai tanah air. Di antaranya karena setiap hari meminum air dari tanah Indonesia dan kemudian menjadi darah yang mengalir di tubuh.    

 

"Kita makan beras, buah-buahan, dan ikan Indonesia lalu menjadi daging. Kita menghirup udara Indonesia yang menjadi nafas kita. Kita semua bersujud di atas bumi Indonesia yang berarti Indonesia adalah sajadah tempat kita bersujud kepada Allah," terang Kiai Zawawi dalam Istighotsah dan Doa Bersama digelar PT Telkomsel dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) secara daring belum lama ini.

 

Kontributor: Zidan Leslie
Editor: Kendi Setiawan