Jabar

Tradisi Bahtsul Masail di Kalangan Santri dan Pesantren Tidak Boleh Hilang

Sen, 12 Juni 2023 | 10:37 WIB

Tradisi Bahtsul Masail di Kalangan Santri dan Pesantren Tidak Boleh Hilang

Kegiatan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren An-Nasuha Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan, Ahad (11/6/2023). (Foto: Dok Panitia)

Cirebon, NU Online
Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat KH Aziz Hakim Syaerozie mengapresiasi terselenggaranya bahtsul masail di Pondok Pesantren An-Nasuha Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan, Cirebon. Pasalnya, tradisi ilmiah ini mulai ada pergeseran belakangan ini di kalangan santri.


Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian khusus pesantren untuk kembali menumbuhkan forum bahtsul masail. Dikatakan Kiai Aziz, bahwa minat generasi muda NU termasuk santri terhadap forum bahtsul masail cukup minim saat ini.


"Pesantren saat ini hanya fokus meningkatkan kualitas pendidikan Islam secara umum. Tradisi bahtsul masail tidak tersentuh secara khusus," ungkap Kiai Aziz saat memberikan sambutan dalam acara penutupan bahtsul masail dalam rangka Haul sesepuh dan warga Pondok Pesantren An-Nashuha, Kalimukti yang bekerja sama dengan LBM PCNU Kabupaten Cirebon, Ahad (11/6/2023).


Oleh karena itu, putra kelima KH Syarozie ini mendorong pesantren untuk getol menyelenggarakan bahtsul masail. Selain itu, ia juga meminta santri dibina secara khusus soal kepiawaian di medan bahtsul masail. 


"Kegiatan bahtsul masail diharapkan menjadi salah satu pilihan serta jadi model pendidikan di pesantren," kata dia.


Kiai Aziz menyebut, bahtsul masail adalah agenda rutin untuk membahas persoalan yang terjadi di masyarakat. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi NU.


"Saya apresiasi atas antusias perwakilan MWC yang telah hadir di forum ini," tuturnya.


Pewarta: Sofhal Adnan

Editor: Agung Gumelar, Syamsul Arifin