Jatim

A'wan NU Sumenep KH Abu Yazid Wafat, Sosoknya Dikenal Sangat Loyal pada Organisasi

Kam, 3 Agustus 2023 | 11:45 WIB

A'wan NU Sumenep KH Abu Yazid Wafat, Sosoknya Dikenal Sangat Loyal pada Organisasi

Flyer ucapak bela sungkawa. (Foto: NOJ/ISt)

Sumenep, NU Online 

Kabar duka menyelimuti Nahdliyin Sumenep. Pasalnya, A'wan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH Abu Yazid yang dikenal loyal kepada organisasi telah menghembuskan napas terakhirnya. 


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, KH A Junaidi Muarif menjelaskan, semasa hidupnya almarhum sangat loyal kepada jamiyah. Bahkan ia rela tengah malam menghadiri rapat konsolidasi bulanan MWCNU yang dilaksanakan secara anjangsana. KH Abu Yazid wafat pada pukul 14.40 WIB, Selasa (1/8/2023).  


"Secara strukrural, beliau menjabat sebagai Wakil Rais MWCNU Pragaan masa khidmat 2020-2024. Setiap rapat pengurus harian, solusi yang beliau berikan logis, empiris, dan metodelogis (merujuk dalam konteks agama)," ucapnya kepada NU Online Jatim, Rabu (2/8/2023).


Selain aktif di organisasi, almarhum rela menyembelih sapi untuk dijadikan menu makanan bagi para tamu yang notabenya para kiai dan masyarakat. Bahkan beliau menanggung segala kebutuhan konsumsi saat pesantrennya dijadikan tempat sidang Bahtsul Masail PCNU Sumenep tahun lalu.


“Ia juga memfasilitasi acara pelantikan Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU) dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) se-Pragaan. Ini merupakan pengorbanan luar biasa, tidak hanya pikiran yang diberikan, tapi material pun ia korbankan,” terangnya.


Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu menceritakan, almarhum sosok ulama yang alim, wara, zuhud, tawadhuk, rahmah (kasih sayang), sabar, ikhlas dan pecinta dzurriyah nabi. Salah satu bukti almarhun ulama yang dekat kepada-Nya, sebelum pengurus MWCNU Pragaan memulai sebuah kegiatan besar atau menarik sebuah keputusan yang krusial, almarhum lah yang mengistikharahkan. 


"Jika hasil istikharahnya baik, pengurus akan bergerak sebagaimana dihasilkan dalam putusan musyawarah yang mufakat. Jika kurang baik, pengurus memilih tidak meneruskannya," jelasnya.


Kiai Junaidi melanjutkan, almarhum tokoh kunci di Panggung Pekamban Daya. Banyak warga yang sowan untuk meminta wejangan dan mencari jalan keluar tentang problematika kehidupan. Ditambah lagi beliau peduli kepada masyarakat pinggiran.


"Setiap NU menggelar kegiatan yang dipusatkan di pesantrennya, beliau mengundang para guru pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan. Apalagi beliau mantan Ketua Dewan Amnil 'Aam di pesantren tersebut," kenangnya.


"Semoga amal pengasuh pesantren Al-Azhar Panggung (Kiai Abu Yazid) diterima oleh Allah SWT, berkumpul dengan Rasulullah SAW. Dan kami yakin almarhum yang dikenal halus dalam bertutur kata itu wafat dalam keadaan husnul khatimah," doanya.


Jenazah dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Pondok Pesantren Al-Azhar Panggung, Pekamban Daya, Pragaan. Untuk tahlilan dihelat setiap malam ba'da shalat isya'.

 

Kontributor: Firdausi