Jombang

Gus Fahmi Kisahkan Mbah Hasyim sebagai Ulama yang Gemar Silaturahim

Sen, 7 Agustus 2023 | 07:00 WIB

Gus Fahmi Kisahkan Mbah Hasyim sebagai Ulama yang Gemar Silaturahim

KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi) saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara UNISMA Bershalawat, Sabtu (05/08/2023). (Foto: Majlis Riyadlul Jannah)

Jombang, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi menerangkan, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari merupakan ulama yang gemar bersilaturahim.

 

Hal ini disampaikannya saat mengisi mauidzah hasanah dalam acara UNISMA Bershalawat bersama Majelis Maulid wat Ta'lim Riyadlul Jannah di Universitas Islam Malang, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (5/8/2023).

 

Cucu Mbah Hasyim ini bercerita, Hadratussyekh termasuk ulama yang sangat suka bersilaturahim. Ketika Mbah Hasyim belajar di Makkah, beliau berguru kepada sejumlah habib. Salah satu guru beliau adalah Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi.

 

"Mbah Hasyim ini termasuk orang yang memuliakan habaib, karena guru-guru beliau di antaranya dari kalangan habaib," katanya. 

 

Gus Fahmi melanjutkan, saat itu komunikasi masih sangat susah. Transportasi ke Arab pun masih memakai kapal. Ketika Mbah Hasyim pulang ke Indonesia pun seolah-olah putus hubungan dengan gurunya yang ada di Makkah. 

 

Namun suatu hari, Mbah Hasyim mendengar ada keponakan Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi yang tinggal di Indonesia, tepatnya di Solo, Jawa Tengah. Keponakan Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi itu bernama Habib Alwi Al-Habsyi. 

 

"Begitu mendengar ada keponakan gurunya yang tinggal di Solo, beliau tanpa pikir panjang langsung berangkat ke Solo naik dokar (delman). Coba bayangkan ke Solo naik dokar," ujarnya. 

 

Gus Fahmi mengatakan, sekarang sudah enak. Dari Tebuireng misalnya, lanjut dia, jika akan ke Solo hanya membutuhkan waktu dua jam karena lewat jalan tol. Itu pun bisa dilakukan hingga beberapa kali dalam sehari. 

 

"Lha zaman itu Mbah Hasyim naik dokar ke Solo semata-mata untuk bersilaturahim dengan keponakan gurunya. Itu keponakannya, bukan putaranya," ucapnya.

 

Lebih lanjut, Gus Fahmi menjelaskan, Mbah Hasyim menemui keponakan gurunya itu hanya ingin menyampaikan "Bib, saya ini santrinya paman njenengan." 

 

"Itulah Mbah Hasyim, suka silaturahim. Makanya saya tidak bisa mewarisi ilmunya Mbah Hasyim, tapi saya ingin mewarisi kegemarannya, yaitu silaturahimnya," imbuhnya. 

 

Gus Fahmi berpesan kepada seluruh jamaah yang hadir untuk gemar bersilaturahim dan menjaga persatuan. Karena keberkahan ada di dalamnya. "Apalagi majelis shalawat seperti ini. Tidak ada kegiatan yang mudah mengumpulkan massa seperti majelis shalawat," pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang ini.

 

Kontributor: Achmad Subakti