Kesehatan

Hadapi Suhu Panas di Tanah Suci, Ini yang Harus Disiapkan Jamaah Haji Indonesia

Sel, 16 Mei 2023 | 11:00 WIB

Hadapi Suhu Panas di Tanah Suci, Ini yang Harus Disiapkan Jamaah Haji Indonesia

Ilustrasi: Umat Islam dalam pelaksanaan ibadah haji (Foto: MCH)

Sumenep, NU Online
Semangat melaksanakan ibadah haji harus diimbangi dengan pemahaman menjaga kesehatan. Lebih-lebih bagi jamaah haji asal Indonesia yang harus juga beradaptasi dengan suhu di Tanah Suci yang berbeda dengan di Indonesia.


Anggota Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, Jawa Timur, dr H Slamet Riadi, mengatakan kondisi cuaca dan suhu di Tanah Suci.


Saat siang hari, Madinah mencapai suhu 27-43 derajat Celcius. Sedangkan di Makkah mencapai 28-45 derajat Celcius. Mengingat kondisi cuaca yang panas, ia mengimbau agar mewaspadai bahaya heat stroke atau serangan stroke karena sengatan panas.


"Yang harus dilakukan adalah sering-seringlah minum, jangan menunggu haus. Upayakan 300 cc (1 gelas) per jam. Minimal 5-6 liter per hari. Beri oralit di botol minum. Semprotkan air botol ke wajah. Gunakan masker basah, pakaian longgar dan pakai kaos kaki," ujarnya kepada NU Online, Senin (15/5/2023).

 

Tak sampai di situ, ia mengimbau calon jamaah haji untuk memperbanyak minum air agar tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan air dalam tubuh yang menyebabkan mimisan, tubuh lemas, pusing dan mudah luka.


"Pastikan perlengkapan lengkap di cuaca panas. Misalnya payung, kacamata hitam, semprotan air yang berisi air mineral, alas kaki dengan tali belakang, masker, tas transport yang berisi dapih A, KKJH, snack, kurma, obat-obatan. Untuk tas kresek untuk menyimpan sandal dan pelembab," ungkapnya.


Untuk membuat tubuh senantiasa dalam keadaan prima, kata dr Slamet, jangan lupa mengurangi minum kopi agar tidak mudah dehidrasi. "Makanlah sayur dan buah. Perhatikan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dan menghindari merokok," ujarnya.


"Ingat, makanan yang didapat ada masa berlakunya. Jangan dimakan bila lebih dari waktu yang tertera atau kadaluarsa," lanjutnya.


Pria yang diamanahi sebagai Ketua LK Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura, Sumenep ini menegaskan pada calon jamaah agar menghindari bahaya cuaca panas.

 

Bila bibir pecah-pecah, pencegahannya adalah menggunakan pelembab bibir sesering mungkin. Konsumsi buah dan sayur yang cukup, dan sering membasahi bibir dengan air minum. Bila kulit kering dan gatal, pencegahannnya yaitu menyemprotkan air di daerah yang terkena panas sesering mungkin dan gunakan pelembab kulit.


"Jika mimisan pencegahannya, sering-seringlah membasahi masker dan menyemprotkan air ke arah wajah. Tenggorokan kering dan gatal pencegahannya, sering-seringlah membasahi tenggorokan dengan air minum. Kaki melepuh pencegahannya, selalu memakai alas kaki dan membawa kantong untuk menyimpannya. Bawa sendiri dan tidak disimpan di luar masjid," tandasnya.

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan