Kesehatan

Liburan Ternyata Berdampak Baik untuk Kesehatan

Sab, 24 Desember 2022 | 22:00 WIB

Liburan Ternyata Berdampak Baik untuk Kesehatan

Berlibur mendatangkan beragam dampak positif bagi kesehatan seperti menghilangkan stres, membuat mood menjadi lebih baik. (Foto: ilustrasi/freepik)

Jakarta, NU Online

Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Maryam Alatas, menjelaskan berlibur mendatangkan beragam dampak positif bagi kesehatan.


"Berlibur bisa menghilangkan stres, membuat mood menjadi lebih baik, seolah diri kita di-refresh," terang Maryam kepada NU Online, Sabtu (24/12/2022).


Meluangkan waktu untuk berlibur dapat menyegarkan pikiran dari rutinitas harian yang membosankan. Melansir artikel How Americas no Vacation Culture is Harming Our Health (Bgaimana Budaya 'Tanpa Liburan' Amerika Membahayakan Kesehatan Kita) sedikitnya terdapat 4 manfaat utama dari berlibur. 


Melakukan perjalan wisata dapat menghilangkan stres. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa wisatawan memiliki resiko lebih rendah terserang penyakit fisik seperti sakit kepala dan sakit punggung. Stres yang muncul karena terlalu banyak tekanan saat bekerja dapat menghasilkan beberapa konsekuensi serius. 


Berlibur juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan produktivitas. Liburan membantu karyawan fokus ketika mereka kembali bekerja, memungkinkan mereka menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. 


Selain itu berlibur akan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Gangguan tidur adalah masalah serius bagi karyawan yang terlalu banyak pikiran. Liburan dapat membantu orang mengatur ulang pola tidur mereka.


Sebuah studi tahun 1992 yang melakukan penelitian pekerja selama 20 tahun menyimpulkan bahwa pria yang tidak berlibur 30 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung. Sementara bagi wanita risiko 50 persen lebih besar. Para Ahli menyepakati bahwa berlibur memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.


"Berlibur memberi Anda kesempatan untuk bersantai dan memulihkan tenaga serta menjernihkan pikiran. Liburan mengurangi stres yang dapat menumpuk saat Anda bekerja, bekerja, bekerja," kata Alison Sullivan, pakar tren karier di situs web Glassdoor. 


Sementara itu, penulis Dying for a Paycheck, Jeffrey Pfeffer menilai tak hanya pada masa cuti bersama, pekerja juga bisa mengambil masa rehat ketika merasa jenuh di tengah rutinitas kerja.


"Orang bekerja lebih baik jika mereka mengambil cuti, istirahat, menyegarkan diri, dan melepaskan diri dari kesibukan sehari-hari," ujar Jeffrey Pfeffer.


"Stres, kita tahu, buruk bagi kesehatan kita," tambahnya.


"Jika mereka tidak berlibur, karyawan menjadi kurang produktif, kurang kreatif, dan kurang berpikir out of the box," kata Ken Yeager, Direktur Program Stres, Trauma, dan Ketahanan (STAR) di The Ohio State University Wexner Medical Center.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan