Kesehatan

Pasang Gigi Palsu Permanen atau Lepasan? Ini Penjelasan Dokter Gigi

Sen, 18 April 2022 | 16:30 WIB

Pasang Gigi Palsu Permanen atau Lepasan? Ini Penjelasan Dokter Gigi

drg Abdul Kadir. (Foto: Tangkapan layar)

Jakarta, NU Online

Gigi merupakan komponen yang sangat berpengaruh pada kesehatan. Selain fungsi utamanya yang berperan penting untuk mengunyah makanan, gigi juga membantu seseorang berbicara dengan baik dan jelas. Tak ayal seseorang dianjurkan sedikitnya untuk melakukan pemeriksaan gigi 6 bulan sekali. Hal ini untuk menghindari timbulnya permasalah gigi seperti gigi berlubang, penyakit gusi, plak gigi. Permasalahan gigi yang tidak ditangani segera berpotensi dilakukannya pencabutan gigi.


  
Dokter Gigi Jogja International Hospital Abdul Kadir menjelaskan, terdapat dua jenis gigi palsu yang bisa digunakan untuk menggantikan gigi permanen yang tercabut. Pertama, gigi palsu cekat atau permanen, dan lepasan.

 

Pemilihan penggunaan gigi palsu, sambung drg Abdul, ditentukan berdasarkan beragam pertimbangan. "Pertama, apakah kasusnya sudah melebihi 3 sampai dengan 4 gigi," kata drg Abdul dalam Talkshow Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi di Saat Berpuasa dan Pandemi, Ahad (17/4/2022).

 

Apabila gigi yang tercabut berjumlah lebih dari 3, maka disarankan untuk menggunakan gigi palsu lepasan. Sementara itu, apabila jumlah gigi yang tercabut masih di kisaran 1-3 gigi, drg Abdul mengatakan, kondisi tersebut bisa dilakukan pemasangan gigi palsu cekatan atau permanen.

 

"Syarat lain adalah kondisi tulang alveolarnya harus kuat. Misalkan ada orang yang tidak tahan pada akrilik atau logam, itu tidak dianjurkan untuk yang permanen," papar dokter yang juga praktik di Balai Kesehatan Masyarakat (BKM) Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Bantul, Yogyakarta itu.

 

Sedangkan perbedaan gigi palsu lepas pasang dengan gigi palsu permanen, tambah drg Abdul, ada di tingkat adaptasi. Ia menutur, gigi palsu permanen cenderung memiliki masa adaptasi yang lebih singkat dibandingkan gigi palsu lepasan.

 

"Gigi palsu permanen adaptasinya cepat, merasa nyaman tidak perlu dilepas dan ribet," ujarnya.

 

Sementara, gigi palsu lepas pasang memerlukan waktu beradaptasi yang lebih lama, kasih adanya penyesuaian benda asing baru sebagai bagian dari tubuh.

 

"Kalau lepas pasang perlu adaptasi beberapa hari untuk menjadi bagian dari tubuh kita seperti setiap hari dua kali harus dilepas, disikat, dan dipasang lagi. Itu ribet tapi kalau sudah terbiasa akan baik-baik saja," ujarnya.


 
Dari segi harga, drg Abdul menyebut bahwa harga permanen relatif lebih mahal daripada gigi palsu lepasan. "Gigi lepas pasang juga ada bermacam-macam, ada akrilik, valplast, lucitone. Itu semua mempunyai grade dan harga yang berbeda," paparnya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi