Lampung

Musthofa A’zhom Terpilih Jadi Ketua IPNU Lampung Periode 2022-2025

Ahad, 13 Februari 2022 | 06:36 WIB

Musthofa A’zhom Terpilih Jadi Ketua IPNU Lampung Periode 2022-2025

A Musthofa A’zhom Ketua IPNU Lampung periode 2022-2025. (Foto: Istimewa)

Metro, NU Online Lampung
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Lampung sukses menggelar Konferensi Wilayah IPNU Ke-15 di Kampus Institut Agama Islam Ma’arif NU Kota Metro, Sabtu (12/2/2022). Dalam forum permusyawaratan tertinggi IPNU ini terpilih A Musthofa A’zhom sebagai Ketua IPNU Lampung periode 2022-2025.


A’zhom bukan sosok asing di IPNU Lampung. Ia adalah Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kota Bandarlampung periode 2018-2020 yang dipercaya memimpin IPNU Lampung ke depan oleh peserta Konferwil dari 15 pimpinan cabang IPNU kabupaten dan kota se Provinsi Lampung.


Kepada NU Online Lampung, Gus Azhom sapaan karibnya, menyatakan komitmennya untuk terus berupaya mengembangkan dan memajukan IPNU Lampung dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) kader. Terlebih di era disrupsi saat ini, para kader muda NU harus mampu melihat peluang untuk mengambil peran yang lebih besar.


Dengan berperan maksimal dalam berbagai tatanan masyarakat, maka kader-kader NU khususnya pelajar NU akan mampu memberi manfaat dan maslahat yang lebih besar bagi masyarakat. Ia bersama kepengurusan yang nantinya berkewajiban menjalankan roda organisasi akan mewujudkan peran IPNU dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.


“Membangun ruang kolaborasi dengan berbagai pihak karena abad 21 adalah era kolaborasi untuk meningkatkan kualitas dan membangun semangat kompetitif untuk semakin semangat dalam meningkatkan diri,” katanya sesaat setelah terpilih.


Untuk memastikan peningkatan kualitas dan peran para kader NU ini dapat berjalan dengan baik, perlu pendampingan berkala secara terstruktur serta terukur. Hal ini sesuai dengan pesan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang mengingatkan bahwa setiap program atau kerja harus diwujudkan dengan ukuran yang jelas.


“Mari kita bekerja. Mari kita bekerja dengan nyata, apa pun yang kita ungkapkan, kata demi kata tidak boleh berhenti hanya sebagai kata-kata. Setiap kata harus menjadi kerja dan setiap kerja harus membuahkan hasil yang jelas ukurannya,” kata Gus Yahya belum lama ini.(Muhammad Faizin)