Lingkungan

BRG Produksi 10 Ribu Masker Bantu Warga Kalteng

Jum, 1 Mei 2020 | 21:00 WIB

BRG Produksi 10 Ribu Masker Bantu Warga Kalteng

Produksi masker terus dikebut oleh warga yang memiliki keterampilan menjahit dan tergabung dalam PKK. Bahan masker kain berasal dari BRG Pusat. (Foto: BRG)

Jakarta, NU Online
Badan Restorasi Gambut (BRG) di Kalimantan Tengah memroduksi 10 ribu masker. Pembuatan masker massal tersebut sengaja dilakukan untuk membantu masyarakat di 58 desa di Kalimantan Tengah dalam mencegah penyebaran wabah Covid-19. 
 
Dinamisator BRG Kalimantan Tengah, Joko Waluyo menuturkan, target 10 ribu masker oleh mitra BRG yaitu kelompok masyarakat Desa Peduli Gambut (DPG) dijadwalkan selesai dalam satu pekan kedepan. Nantinya, 10 ribu masker akan disalurkan secara gratis kepada 58 desa yang menjadi mitra BRG.
 
"Jadi selain mendorong perubahan APBDes, BRG sekarang men-suport beberapa desa yang ada pengrajinnya untuk membuat masker, di Kalteng kita rencanakan 10 ribu masker kain," katanya kepada NU Online, Selasa (28/4).  
 
Ia mengatakan, saat ini produksi terus dikebut oleh warga yang memiliki keterampilan menjahit mereka adalah para anggota PKK. Bahan masker kain sendiri berasal dari BRG Pusat (Jakarta) yang dikirimkan secara bertahap ke Kalimantan Tengah. 
 
"Selanjutnya, produksi masker dilakukan di Desa Bangun Harja, Kabupaten Seruyan; Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau; serta Desa Terusan Raya, Desa Pantai dan Desa Saka Tamiang, Kabupaten Kapuas," katanya. 
 
Komitmen BRG Bantu Warga Lawan Covid-19
Secara kelembagaan, BRG sendiri, lanjut Joko, berkomitmen membantu masyarakat dalam mencegah Covid-19. Kemarin, Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengirimkan surat imbauan agar masyarakat desa membatasi kerumunan.  
 
Selain itu pemerintah juga telah melarang keluar masuk antar Kabupaten/Kota di Kalteng. Karena itu BRG ikut serta mensosialisasikan imabaun tersebut agar pencegahan Covid-19 bisa berjalan maksimal. 
 
"Kenapa? Karena habis ini kita menghadapi musim kemarau yang biasanya setiap tahun terjadi kebakaran lahan gambut. Kalau ini tumpang tindih dua bencana sekaligus Covid-19 dan kebakaran hutan ini pasti dampaknya akan dasyat lagi buat masyarakat," ujarnya. 
 
Saat ini sudah ada 104 yang terkena Covid-19, dan dimungkinkan akan terus mengalami perkembangan. Untuk itu penting meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam mengikuti imabaun pemerintah. 
 
Selanjutnya, tahun 2020 Kedeputian III BRG mengembangkan program Desa Peduli Gambut (DPG) di 58 desa, 22 kecamatan, 6 kabupaten/kota di Kalteng. Desa-desa yang menjadi mitra BRG terus mengalami perkembangan ke arah yang positif, hampir seluruhnya memanfaatkan lahan gambut menjadi lahan yang produktif yang bisa meningkatakan perekonomian masyarakat seperti pertanian. 
 
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori 
Editor: Kendi Setiawan