Nasional 1 ABAD NU

1 Abad NU, Wapres Ajak Masyarakat Tiru Akhlak dan Perilaku Santri

Rab, 1 Februari 2023 | 10:15 WIB

1 Abad NU, Wapres Ajak Masyarakat Tiru Akhlak dan Perilaku Santri

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Malam Anugerah Satu Abad NU, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan harapannya agar di abad kedua NU dapat terus berkontribusi melakukan berbagai perbaikan, baik kepada bangsa dan negara (islahil wathan), dunia (islahil ‘alam), maupun perbaikan umat (islahil ummah). 


"Islahil umah ini memperbaiki umat, masyarakat, ke arah yang lebih baik. Kalau bahasa saya memperbaiki umat itu santrinisasi umat. Jadi umat ini kita santrikan semua. Supaya berpikir santri dan juga berperilaku santri," katanya ketika menghadiri Malam Anugerah Satu Abad NU, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam.


Lebih jauh Wapres menegaskan, yang dimaksud santrinisasi bukanlah Islamisasi, karena hal ini akan mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia. Namun, santrinisasi lebih kepada menjadi umat terbaik dengan mengamalkan kebaikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip NU.


"Umat yang terbaik yang mampu melakukan amal ma’ruf sesuai dengan cara-cara dakwah Nahdliyah. Dan juga membangun umat yang kuat, ummatan qawiyyan dan juga umat yang memiliki ketangguhan, resilience," tegasnya.  


Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tersebut, Wapres pun mengajak Nahdliyin untuk tetap mengamalkan kebaikan secara berkelanjutan (sustainable improvement).


Menutup sambutannya, Wapres berpesan, agar dalam memasuki abad ke-2 ini, NU perlu menyiapkan langkah-langkah strategis yang lebih menantang, baik di tingkat nasional maupun global .


"Karena itu saya kira, kita memasuki abad kedua, seratus tahun kedua, maka kita perlu menyiapkan langkah-langkah, khutuwat islahiyah, insyithah islahiyah, yang lebih tajam lagi, yang lebih mengarah lagi sesuai dengan tantangan yang kita hadapi baik pada tingkatan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan maupun pada tantangan yang sifatnya global," pungkas Wapres. 


Pada malam itu, Kiai Ma'ruf mendapatkan penghargaan Tokoh Pejuang NU kategori Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU oleh sembilan ulama anggota ahlul halli wal aqdi pada Muktamar Ke-33 NU tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur.


Hadir dalam acara tersebut, Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Ibu Negara ke-4 dan Mustasyar PBNU Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid, Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri dan KH Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, dan menteri-menteri kabinet Indonesia Maju. 


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan