Nasional

5 Strategi Layanan Kesehatan Jamaah Haji Gelombang Dua di Madinah

Rab, 12 Juli 2023 | 13:00 WIB

5 Strategi Layanan Kesehatan Jamaah Haji Gelombang Dua di Madinah

5 Strategi Layanan Kesehatan Jamaah Haji Gelombang Dua di Madinah. (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online

Saat ini jamaah haji gelombang dua sudah mulai bergerak dari Makkah menuju Madinah setelah melewati puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Secara bertahap mereka mulai bergeser pada 10-24 Juli 2023 mendatang. 


Untuk memastikan kesehatan jamaah terjamin, Bidang Kesehatan Daker Madinah sudah menyiapkan sarana dan strategi pelayanan kesehatan. Seluruh tenaga kesehatan dan pendukung yang bertugas di KKHI Madinah pun sudah bergerak dari Makkah ke Madinah sejak 7 Juli 2023 lalu. 


“Seluruh petugas KKHI Madinah telah kembali dari Makkah ke Madinah sejak 7 Juli 2023 dan langsung melakukan persiapan dengan membersihkan ruang pelayanan yang ada seperti IGD, HCU, ruang rawat inap, dan sebagainya,” kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dr Tri Atmaja Sugiyarno dalam keterangan yang diterima NU Online, Rabu (12/7/2023).


Menurutnya, seluruh alat kesehatan dan logistik obat-obatan, serta perbekalan kesehatan (Perbekkes) pun dimobilisasi kembali ke Madinah setelah digunakan untuk operasional pos kesehatan Mina selama puncak ibadah haji.


Sementara Kasie Kesehatan Daker Madinah dr Thafsin Alfarizi mengungkapkan 5 strategi yang akan dilakukan bidang kesehatan di Daker Madinah untuk menghadapi gelombang jamaah haji yang kedua. 


Pertama, pelaksanaan Medical Check Up (MCU) yang tujuannya untuk mencegah terjadinya kesakitan/kematian sekaligus untuk skrining tanazul. 


MCU ini berlangsung mulai 11 Juli 2023 meliputi poli jantung, paru, penyakit dalam, dan psikiatri. Setiap harinya MCU akan melayani jamaah haji dengan kuota 20 jamaah per hari. Jamaah yang akan MCU akan dibantu fasilitasi antar jemput oleh tim Emergency Medical Team (EMT) sektor. 


Kedua, akan dilaksanakan peningkatan pelayanan di sektor melalui Tim EMT. Tim EMT akan bekerja sama dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk melakukan pemeriksaan ulang kondisi jamaah haji risiko tinggi (Risti). Selain itu akan dilakukan pemasangan tanda Risti atau tanda triage status kesehatan jamaah di depan kamar. 


Ketiga, penguatan layanan kesehatan kloter dengan memberikan kembali pembekalan klinis kepada TKHK oleh tim KKHI Madinah dan Tim EMT secara bergantian. 


Keempat, dilakukan peningkatan layanan distribusi obat dan Perbekkes hingga ke kloter. Upaya ini akan didukung oleh optimalisasi distribusi melalui sektor yang dibantu oleh Tim EMT. Depo Farmasi Madinah juga akan berupaya untuk segera memenuhi kebutuhan obat-obatan dan Perbekkes sesegera mungkin. 


Kelima, KKHI Madinah melaksanakan optimalisasi layanan pemulangan pasien yang dirawat di KKHI. Rencananya dalam sehari akan dilakukan dua kali pemulangan pasien ke kloter yakni di pagi hari dengan menggunakan ambulans sektor dan di sore hari dengan menggunakan kendaraan operasional atau ambulans KKHI Madinah. 


Kesehatan Jamaah Pasca-Armuzna

dr. Alfarizi menyampaikan bahwa, bidang kesehatan Daker Madinah akan berupaya meningkatkan kondisi kesehatan para jamaah haji selama di kota Madinah pasca Armuzna. 


Diketahui bahwa pasca Armuzna, kondisi jamaah haji masih kelelahan dan kasus pneumonia terus meningkat. Oleh karenanya jamaah haji diimbau disiplin pola hidup bersih dan sehat. 


“Pasca Armuzna, kasus pneumonia meningkat sehingga jamaah haji perlu mewaspadai penularan yang mungkin terjadi dengan memakai masker, hindari kontak fisik terutama dengan jamaah haji lain yang batuk/pilek, dan mencuci tangan pakai sabun," imbaunya. 


TKHK juga diimbau untuk mewaspadai gejala jamaah Lansia dengan batuk pilek dan kurang nafsu makan yang mengarah pada gejala pneumonia. Jika menemui kasus ini, maka TKHK akan segera memeriksakan jamaah Lansia tersebut ke KKHI Madinah. 


Lebih lanjut dr. Alfarizi menyoroti cuaca panas ekstrem yang terjadi di Madinah bisa mencapai 48 derajat celsius. Ia mengimbau para TKHK untuk siaga di lobby hotel masing-masing satu jam sebelum dan sesudah waktu shalat fardu. Hal itu untuk mengingatkan jamaah haji menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menuju masjid dan penanganan awal heat exhaustion pada saat jamaah kembali ke hotel. 


“Dengan strategi ini kami berupaya untuk meningkatkan kondisi kesehatan para jamaah haji selama di Kota Madinah. Harapannya jumlah jamaah haji sakit atau wafat tidak bertambah lagi, sehingga jamaah haji dapat kembali ke tanah air dengan sehat dan berkumpul kembali  dengan keluarga tercinta," pungkasnya.