Jakarta, NU Online
Bertempat di Pesantren Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan santunan anank yatim dan buka puasa bersama, Kamis (9/5) petang.
Pada kempatan tersebut, sebanyak 600 anak menerima manfaat bantuan berupa uang tunai dan sembako. Turut hadir Duta Besar Tiongkok, Xiau Qian.
Dubes Tiongkok mengatakan banyak berseliweran kabar tentang Muslim di Tiongkok yang kehidupannya terancam dan tidak tenang sebagai berita yang tidak benar.
"Berdasarkan UU Tiongkok kebebasan antarsuku selalu dilindungi," ujarnya saat memberikan sambutan pada saat kunjungan dan pemberian bantuan untuk santri di Pondok Pesantren Ats-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Kamis (9/5) sore.
Ia mengungkapkan bahwa ada juga diplomat Tiongkok yang berasal dari kalangan Muslim. Xiau menyebut Anwar, salah satu diplomat Tiongkok yang bertugas di Qatar.
Ia juga menceritakan bahwa salah satu diplomat perempuan Tiongkok di Indonesia juga ada yang berasal dari keluarga Islam. "Diplomat perempuan di Indonesia juga dari keluarga Muslim," ujarnya.
Umat Muslim di Tiongkok, jelasnya, bahu-membahu membangun negara. "Muslim Tiongkok selalu bergotong royong bersama membangun negara," katanya.
Mereka, lanjut Xiau, sama dengan suku lainnya membangun kehidupan yang lebih baik dan kerja keras demi negara.
Ia menuturkan bahwa lebih dari 23 juta penduduk Cina beragama Islam dari total 1,3 miliar jiwa. Mereka tersebar di berbagai kota, seperti Guangzhou, Xin Jiang, dan sebagainya.
Lebih lanjut, Xiau menceritakan bahwa di Cina terdapat sekitar 35 ribu masjid. Artinya, rata-rata setiap 400 Muslim ada masjidnya.
Kerukunan dan ketenangan Muslim Tiongkok itu diamini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. Saat ia berkunjung ke salah satu kota di sana, ia mengikuti Jumat di sebuah masjid yang jumlah jamaahnya mencapai 20 ribu orang.
"Nih masjidnya," kata Kiai Sadi sembari menunjukkan gambar di ponsel pribadinya usai acara seremoni berakhir.
Kiai Said pun mengungkapkan bahwa masjid di sana sangat besar dan terus mengalami perkembangan dan perluasan demi menampung ribuan jamaahnya. (Syakir NF/Kendi Setiawan)