Nasional

7 Poin Komitmen Tokoh Lintas Agama Wujudkan Pemilu Damai

Sab, 23 Desember 2023 | 16:00 WIB

7 Poin Komitmen Tokoh Lintas Agama Wujudkan Pemilu Damai

Focus Group Discussion (FGD) MUI dan para tokoh lintas agama di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah merumuskan strategi dakwah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu 2024. Agenda yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023).


“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa  menjelang pemilu,” kata pengurus MUI, KH M Cholil Nafis kepada NU Online, Sabtu (23/12/2023).


“Situasi menjelang pemilu ini cukup menghawatirkan, karena sudah mulai adanya gangguan terhadap  kedamaian pemilu, dan pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama,” ujarnya.


Fenomena gangguan melalui benturan internal umat beragama dan antarumat beragama, tersebut, kata Kiai Chollil mulai tampak. “Dengan berkumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalisasi,” imbuhnya.


7 poin komitmen tokoh agama dukung pemilu damai

Sementara itu, menurut Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH Ahmad Zubaidi menyampaikan, dalam kegiatan tersebut disepakati tujuh poin sebagai komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung pemilu damaj. Tujuh poin tersebut adalah:

  1. Siap mendukung terselenggaranya kedamaian pada seluruh proses Pemilu  tahun 2024;
  2. Siap memgawal umat masing-masing untuk tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat merusak kedamaian seluruh proses Pemilu 2024;
  3. Berkomitmen untuk mengawal umat masing-masing agar tidak melakukan politik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa;
  4. Berkomitmen menjadi contoh teladan bagi umat  dalam membangun dan membina persaudaraan sebangsa dan setanah air;
  5. Membangun semangat toleransi yang tinggi antar pemeluk agama di Indonesia;
  6. Menolak politisasi agama atau penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan elektoral semata; dan
  7. Menyerukan agar umat masing-masing agama mengikuti proses pemilu dengan baik dan tidak golput.


“Tujuh poin itu pun dideklarasikan oloh enam perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai,” terang Kiai Ahmad Zubaidi.


Selain dari MUI, para tokoh agama yang turut hadir dalam agenda tersebut adalah Paulus C Siswantoko (Sekretaris KWI), Maylen TNI (Purn) Putu Sastra Winparta (Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa-Sabha Walaka-PHDI), Chandra Setiawan (Ketum MATAKIN), Pdt Jimmy Marcos Immanuel Sormin (Sekretaris PGI), dan Prof Kuntjoro Widjaja (Ketum Permabudhi).