Nasional

Abdul Haq Al-Jawi Al-Makki, Syekh Nawawi Kedua

NU Online  ·  Ahad, 27 Agustus 2017 | 05:01 WIB

Abdul Haq Al-Jawi Al-Makki, Syekh Nawawi Kedua

Ahmad Ginanjar Sya'ban (kanan).

Tangeran Selatan, NU Online
Meski Syekh Abdul Haq Al-Jawi Al-Makki lahir, tinggal, dan mengajar di Mekkah namun identitas kenusantaraannya tidak hilang. Syekh Abdul Haq merupakan salah satu cucu dari Syekh Nawawi Al Bantani. Ia dikenal sebagai seorang ulama yang ahli dalam ilmu ushul fikih dan sintaksis Arab.

“Di Mekah, Syekh Abdul Haq dijuluki dengan sibtun Nawawi cucu dari Syekh Nawawi dan juga sebagai tsanihi yang menegaskan bahwa sosok Syekh Abdul Haq ini adalah Syekh Nawawi kedua. Sekaligus sebagai penerus trah keintelektualannya,” urai Ahmad Ginanjar Sya’ban di Islam Nusantara Center Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (26/8).

Syekh Abdul Haq merupakan cucu Syekh Nawawi dari jalur ibu. Ayahnya bernama Kiai Abdul Hannan Al Jawi dan ibunya adalah Ruqoyah.

Diantara guru-guru dari Syekh Abdul Haq adalah Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Ahmad Zaini Dahlan, Syekh Solih Babasir, Syekh Abdul Karim Al Dagestani, Sayyid Bakri, dan lainnya.

Sedangkan karya Syekh Abdul Haq diantaranya adalah Hasiyah Tadjir Al Adani (bidang Sintaksis Arab) dan Hasiyah Al Aqwal Al Mulhaqat (bidang Ushul Fikih).

Kitab ini menjadi rujukan penting di banyak institusi pendidikan Islam di dunia hingga saat ini. Selain dicetak di Kairo, kitab ini juga di cetak di Iran, Turki, Beirut, dan Al Jazair.

“Ini menunjukkan bahwa kitab ini benar-benar rujukan dalam bidang sintaksis Arab karena banyak negara mencetak ini bukannya sekali (tetapi berkali-kali), 2015, 2012,” jelasnya.

Keistimewaan kitab Hasiyah Tadjir Al-Adani

Kitab yang selesai ditulis pada 1901 ini menjadi rujukan utama dalam bidang sintaksis Arab karena memiliki keistimewaan. Ginanjar menyebutkan ada tiga keistimewaan daripada kitab ini.

Pertama, kajian terpenting dalam ilmu sintaksis dihimpun dan disarikan dalam kitab ini. Kedua, kitab ini memilih dan menyortir pendapat paling akurat ilmu sintaksis.

Ketiga, memiliki materi yang sangat kaya. bahasa yang digunakan renyah, serta disertai dengan analisa yang tajam.
Syekh Abdul Haq wafat pad usia muda, tiga puluh depalan tahun. Ia dikebumikan di ma’la Mekah. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)