Nasional HARI SANTRI 2016

Ada Saweran di Cianjur saat Penyambutan Rombongan Kirab Resolusi Jihad

Jum, 21 Oktober 2016 | 02:03 WIB

Cianjur, NU Online
Arak-arakan konvoi sepanjang satu kilometer mengantar tim Kirab Resolusi Jihad hingga masuk ruang upacara penyambutan di Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (20/10) siang. Lagu Indonesia Raya, Mars GP Ansor, dan Subhanul Wathon didendangkan.

Tak lama kemudian seorang anak kecil berumur sekitar tujuh tahun mendekati seperangkat alat musik drum, lalu duduk di kursi depan drum. Di dekat anak kecil itu, berjalan pula anak laki-laki lain yang juga masih berumur kisaran tujuh tahun. Ia mendekati angklung panjang yang sudah berdiri di kanan drum.

Keduanya muncul bersamaan dengan kehadiran belasan anak lainnya yang masuk ke panggung dengan angklung di tangan mereka. Semuanya berbaris rapi, berdiri, dengan memegang angklung di depan dada.

Kecuali mereka, hadir pula dua remaja dengan gitar terkalung di pinggang. Drum ditabuh perlahan. Senar gitar dipetik. Berpadu suara angklung, bebunyian itu ritmis mengalir, membawakan intro sebuah lagu.

Hadirin yang belum sadar musik atau lagu apa yang ditampilkan mendadak terpukau begitu seorang gadis belia muncul, dan mulai mengeluarkan suara merdunya.

Suara gadis itu seakan menyayat hati. Ekspresi wajahnya tampak sangat menghayati lagu berbahasa Sunda yang ia bawakan. Belum lama masuk bagian chorus, anggota DPRD Cianjur Levi Ali Firmansyah, Wakil Ketua DPRD Cianjur H Jeni Khoirul Zaini, serta Koordinator Kirab Resolusi Jihad Isfhah Abidal Aziz, satu per satu mendekati gadis itu.

Gadis itu adalah Rini, aktivis IPPNU Pesantren Al-Ittihad yang terus bernyanyi. Rini tidak terganggu oleh orang-orang yang mendekatinya dan mengapresiasi penampilannya dengan memberikan uang saweran.

Selesai dengan lagu Budak Saha, Rini kembali memukau hadirin dengan lagu Rasul Menyuruh Kita. Kali ini Rini berduet dengan Ziyo. Hadirin bertepuk tangan. Ada yang ikut bernyanyi. Banyak pula yang merekam dengan gawai mereka.

Mas Alex, panggilan akrab Isfhah Abidal AZis, selain mengapresiasi penampilan mereka juga mengatakan, selama perjalanan kirab dengan sambutan meriah di berbagai daerah, sambutan di Cianjur adalah salah satu sambutan yang sangat menarik. "Sajian dan sambutan di Cianjur memompa semangat Tim Kirab Resolusi Jihad," katanya.

Pengasuh Pesantren Al-Ittihad KH Kamali Abdul Ghani mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional dan Kirab Resolusi Jihad, jangan sekadar seremonial. Hal terpenting yang harus dilakukan para santri adalah bagaimana  mempersembahkan kontribusi untuk negara dan bangsa.

"Daya guna dan manfaat keberadaan para santri adalah hal yang tunggu di tengah-tengah masyarakat. Santri hendaknya bisa menjadi solusi persoalan di tengah masyaraat," tegas Kiai Khamali.

Ketua PCNU Cianjur KH Khoirul Anam berpesan, peningkatan prestasi para santri sangat penting. PCNU Cianjur, dalam upaya itu antara lain menggelar Musabaqah Tilawatil Qutub. Musabaqah diadakan untuk menguji dan meningkatkan pemahaman para santri terhadap kitab-kitab yang diajarkan di pesantren. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)