Ansor Kudus Usul Pemilihan Ketum PP GP Ansor Gunakan Ahwa
Kudus, NU Online
Meski belum ada kepastian waktu pelaksanaan Kongres Ansor, namun proses pergantian ketua umum mulai ramai diperbincangkan. Salah seorang pengurus GP Ansor Kudus melontarkan wacana penerapan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) pada proses pemilihan ketua umum PP GP Ansor dalam kongres mendatang.<>
"Ansor sebaiknya meniru Nahdlatul Ulama menggunakan sistem Ahwa yang akan memilih ketua umum Pimpinan Pusat," kata Bendahara PC GP Ansor Kudus Achid Arifuddin, kepada NU Online Rabu (7/10).
Menurut Arif, sistem Ahwa sebagaimana pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang membawa dampak positif terkait demokrasi dengan mengedepankan musyawarah mufakat . Oleh karena itu, katanya, sistem ini sangat layak diterapkan bagi badan otonom NU termasuk GP Ansor.
"Apalagi kita tahu, setiap proses pemilihan ketua umum terkadang muncul perbedaan yang berakibat perpecahan di tubuh organisasi. Dan sistem Ahwa mampu mengeliminir hal-hal negatif yang tidak kita inginkan bersama tersebut," ujarnya.
Manfaat sistem Ahwa, imbuh Arif, adalah untuk menghindari praktik-praktik tidak terpuji seperti jual beli suara. "Saya yakin, praktik demikian sangat mungkin terjadi karena banyaknya kepentingan," tandasnya.
Mengenai kriteria dan memilih tim Ahwa, Arif belum memiliki rumusan yang jelas. "Yang penting, sistemnya disepakati dulu, baru nanti kita bahas kriteria dan teknis pemilihan tim Ahwa-nya," ucap Arif. (Qomarul Adib/Fathoni)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.