Nasional

Atlet Porseni dan Pengurus NU Diundang Makan Malam oleh Walkot Surakarta

Ahad, 15 Januari 2023 | 14:30 WIB

Atlet Porseni dan Pengurus NU Diundang Makan Malam oleh Walkot Surakarta

Pura Ageng Mengkunegaran Surakarta, Ahad (15/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Surakarta, NU Online

Salah satu rangkaian agenda dari Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) adalah welcome dinner atau makan malam ucapan selamat datang Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.  


Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Nusron Wahid mengatakan bahwa seluruh ketua kontingen, perwakilan atlet Porseni, dan para pengurus NU akan diundang Gibran untuk makan malam bersama.


Acara itu akan berlangsung di Pura Ageng Mangkunegaran, Jalan Ronggowarsito Nomor 83, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Ahad (15/1/2023) malam ini.


Menurut Nusron, penyambutan Gibran kepada para tamu Porseni NU di Solo ini merupakan adat istiadat orang timur yang memuliakan tamu. Hal ini tentu saja perilaku positif yang perlu diapresiasi. 


"Kita sebagai penyelenggara mengucapkan terima kasih (telah) difasilitasi," ucap Ketua Panitia Pelaksana Porseni NU 2023 itu. 


Nusron menyebutkan, pada acara makan malam bersama Wali Kota Surakarta itu akan hadir pula pengurus NU se-Jawa Tengah, pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif dan pengampu pendidikan se-Indonesia, pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU, serta pengasuh pondok pesantren kumpul se-Indonesia.


Berdasarkan rencana panitia Porseni NU 2023, dalam acara makan malam bersama akan hadir sebanyak 400 orang. Di antaranya jajaran PBNU (20 orang), perwakilan PWNU se-Indonesia (34 orang), manajer kontingen (34 orang), PWNU Jawa Tengah (18 orang), PCNU se-Jawa Tengah (100 orang).


Kemudian Muslimat NU se-Jawa Tengah (38 orang), Rektor PTNU se-Jawa Tengah (17 orang), Rektor UIN RM Said dan UNS Surakarta (2 orang), kiai muda se-Jawa Tengah (35 orang), panitia dan OPD Kota Surakarta (22 orang); serta Pengurus LP Ma'arif NU, LPTNU, dan RMINU se-Jawa Tengah (80 orang).


Porseni ajang silaturahim

Menurut Nusron, Porseni NU 2023 bukan hanya soal pertandingan, tetapi juga menjadi ajang silaturahim. Momentum ini mempertemukan pemegang kebijakan pesantren di lingkungan NU, pendidikan formal tingkat dasar dan menengah di lingkungan NU, serta pemegang kebijakan pendidikan tinggi di NU.


Lebih dari itu, Nusron menegaskan bahwa Porseni NU 2023 ini bersifat inklusif bagi para peserta atau atlet yang terlibat. Misalnya soal definisi pelajar NU. 


"Pelajar NU bukan hanya mereka yang sekolah di LP Ma'arif NU. Tapi meskipun dia sekolah negeri, tapi dia adalah anaknya orang NU, dia aktivis NU, ngaji kepada kiai, dia boleh ikut di sini," kata Nusron.


Begitu pula definisi tentang mahasiswa. Para peserta tidak harus kuliah di kampus-kampus NU, tetapi bisa juga kuliah di kampus negeri dan punya orang tua sebagai pengurus NU. 


"Artinya dia anaknya orang NU, ibunya orang NU, dan dia aktif di organisasi NU, misal PMII, Ansor, Pagar Nusa, atau ngaji sama kiai NU. Jadi ini konsepnya inklusif," katanya.


Pertemuan di dalam Porseni NU 2023 ini sangat menarik karena baru pertama kali diadakan selama satu abad usia NU. Inilah saatnya unsur inti di dalam NU, yaitu pelajar, mahasiswa, dan santri se-Indonesia saling bertemu dalam suasana riang gembira. 


"Biasanya pertemuan antarsantri hanya membahas masalah kajian kitab. Kemudian pertemuan antarmahasiswa biasanya dengan debat teori. Pertemuan antarpelajar lomba-lomba keilmuan," katanya.


"Tapi ini (Porseni NU) multievent, multipertandingan, dan multiunsur dari unsur anak muda NU. Saya kira ini silaturahimnya bagus," imbuh Nusron.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad