Nasional

Bangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan, LPBI NU Harap Masyarakat Tergerak Sedekah Sampah

Ahad, 3 Oktober 2021 | 14:30 WIB

Bangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan, LPBI NU Harap Masyarakat Tergerak Sedekah Sampah

Direktur Bang Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Fitri Aryani. (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online
Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), Fitri Aryani, berharap program sedekah sampah berbasis digital dapat membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah daur ulang. 

 

"Harapannya ke depan, semakin banyak sampah yang bisa dikelola dengan baik karena akses menuju sarana daur ulang semakin mudah," papar Fitri kepada NU Online, Sabtu (2/10/2021).

 

Beragam upaya dilakukan guna mensosialisasikan program kepada masyarakat untuk bisa lebih mengenal dan turut berkontribusi pada gerakan pelestarian lingkungan ini. Melalui pendekatan personal hingga komunal, sosialisasi dan edukasi gencar dilakukan BSN baik melalui Whatsapp group, media sosial, maupun webinar. 

 

"Stateginya adalah melalui sosialisasi dan edukasi di medisa sosial maupun melalui webinar. Informasi door to door, 'ketok pintu tetangga', juga kita tempuh melalui WhatsApp Group komunitas maupun pendekatan personal," ungkapnya. 

 

Program besutan BSN bekerja sama dengan startup Duitin ini juga diharapkan dapat membantu kalangan muda Nahdliyin yang terkendala urusan finasialnnya selama pandemi melanda negeri ini. 

 

"Melalui kolaborasi dengan Duitin, BSN juga membuka lowongan untuk anak-anak muda NU yang ingin mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi picker Duitin. Sehingga, bisa membuka lapangan pekerjaan dan semoga bisa membantu meringankan beban ekonomi di masa pandemi ini," jelas Fitri. 

 

Ia berharap agar percontohan ini bisa sukses berjalan di tengah masyarakat. Dengan begitu, akan bisa memperluas cakupan wilayah, sehingga merambah ke lebih banyak masyarakat yang berkontribusi dalam program ini.  

 

"Apabila ini berhasil, berjalan dengan baik, dan respon masyarakat bagus, maka akan diusahakan untuk memperluas ke wilayah lainnya," terangnya.

 

Rendahnya pengelolaan sampah daur ulang Indonesia
Melansir dari Mongabay, rendahnya pengelolaan sampah plastik dan minimnya tanggung jawab perusahaan terhadap sampah mereka, membawa Indonesia menduduki peringkat dua di dunia sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar setelah Tiongkok. 

 

Data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) menyebutkan bahwa kurang dari 10 persen sampah plastik terdaur ulang dan lebih dari 50 persen berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). 

 

Berangkat dari fenomena tersebut, gerakan sedekah sampah yang dicanangkan BSN merupakan angin segar bagi dunia recycling. BSN dapat mengkolaborasikan dua manfaat sekaligus yakni mengelola sampah daur ulang dan mengubahnya menjadi pundi-pundi derma. 

 

"Sedekah tidak hanya melalui uang, tapi juga bisa melalui sampah," pungkas Fitri.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan