Begini Pendidikan Kiai Said pada Masa Kanak-kanaknya
NU Online · Kamis, 23 Juli 2020 | 17:01 WIB
Abdullah Alawi
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bercerita tentang pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanaknya. Sebagai putra seorang kiai, ia mendapat pendidikan langsung dari ayahandanya, KH Aqil Siroj, pengasuh pondok pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat.
“Saya masih ingat bagaimana ayahanda saya almarhum Kiai Aqil Siroj mendidik anak-anaknya semenjak kecil kami bersaudara,” katanya melalui video yang dibagikan melalui akun Instagramnya, @saidaqilsiroj53, Kamis (23/7), dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Lima bersaudara itu adalah KH Ja'far Shodiq, KH Said Aqil Siroj, KH Musthofa Aqil Siroj, KH Ni'amillah Aqiel Siroj, dan KH Ahsin Syifa Aqil Siroj. Kelima bersaudara itu kini menjadi kiai. Dua di antaranya telah wafat, yakni KH Ja'far Shodiq (sulung) dan KH Ahsin Syifa Aqil Siroj (bungsu).
“Kami lima bersudara disiplin shalat berjamaah lima waktu, disiplin menghafal Al-Qur’an dan menghafal pelajaran-pelajaran,” katanya.
Kiai Said menyebut kitab-kitab yang harus dihafal bersama saudara-saudaranya itu. Pertama dalam bidang ilmu tata bahasa Arab (nahwu), yakni kitab Jurumiyah, Amrity, Mutammimah dan Alfiyah.
Dalam bidang fiqih, ia dan saudara-saudaranya harus belajar memahami kitab Safinah, Sulam Taufiq, Fathul Qarib, Fathul Wahab. Sementara dalam bidang tafsir adalah Jalalayn.
“Itu semua diajarkan kepada anak-anaknya dengan sangat disiplin yang tinggi,” kata pengasuh pondok pesantren Al-Tsaqofah Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini.
Artinya, kata dia, ayahandanya sangat menekankan ia dan saudara-saudaranya harus memahami kitab-kitab yang biasa diajarkan di pesantren tersebut.
“Kata ayah, ‘saya rugi ngajar santri-santri kalau anak saya sendiri tak paham’; maka anaknya pun dianggap seperti santri, diperlakukan seperti santri. Kalau santri harus hafal, harus paham; anak harus lebih unggul,” tegasnya.
Selepas dididik ayahandanya, Kiai Said kemudian menimba ilmu di pondok pesantren Lirboyo, Kediri (Jawa Timur), kemudian melanjutkan ke pondok pesantren Krapyak (Yogyakarta). Setelah itu melanjutkan pendidikannya di Arab Saudi, di Universitas Ummul Qurra. Di kampus tersebut Kiai Said menghabiskan waktu selama 13 tahun menyelesaikan jenjang S1 hingga S3.
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua