Nasional

Bersama LK PBNU, Pesantren Ini Wujudkan Gerakan Pesantren Sehat

NU Online  ·  Sabtu, 10 November 2018 | 10:00 WIB

Bersama LK PBNU, Pesantren Ini Wujudkan Gerakan Pesantren Sehat

Kegiatan gerakan santri sehat di Bandung, Jabar

Bandung, NU Online
Pesantren Darut Taubah yang terletak di Jalan Saritem Bandung menyelenggarakan acara Mobilisasi Gerakan Santri Sehat dan Edukasi Pencegahan Tuberkulosis dalam Rangka Mewujudkan Pesantren Sehat. 

Kegiatan ini kerjasama antara Pesantren Darut Taubah dengan Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dilaksanakan pada Kamis (8/11), tak kurang 100 orang turut mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan merupakan wujud implementasi instruksi presiden (Inpres) RI No 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat (germas) hidup sehat kepada seluruh elemen masyarakat baik skala keluarga, komunitas masyarakat, tak terkecuali di pesantren.

Pesantren yang diasuh oleh Kiai Ubaidillah Hidayat ini berdiri pada awal 2000-an terletak di dekat lokalisasi, dengan mengedepankan dakwah bil hal, yakni mendekat dengan PSK tanpa melalui kekerasan serta mendidik generasi muda dengan bekal ilmu agama dan akhlak.

Kiai Ubaidillah mengatakan bahwa santri harus bisa menjaga kebersihan, baik badan maupun lingkungan pesantren. “Santri zaman now harus menjaga kebersihan baik kebersihan badan maupun lingkungan pesantren,” tutur kiai yang merupakan alumnus Lirboyo ini.

Ia menambahkan, jika santri zaman dulu belum bisa dikatakan sebagai santri bila belum pernah terkena buduk (gudiken,jawa). “Belum sah dikatakan santri, namun era sekarang harusnya tidak muncul lagi asumsi seperti itu,” imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri oleh LK PBNU diwakili oleh Ahmad Syafii yang bertugas untuk melakukan monitoring evaluasi program germas, HIV. Selain itu turut hadir pula Misnawati yang berasal dari Puskesmas Babatan, dan hadir juga pengelola program TBC Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) di Bandung yang Bertugas menemukan kasus TBC dan mendampingi orang tersebut melakukan tes dan pengobatan.

Syafii yang juga merupakan salah satu pengurus dari Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) ini menjelaskan jika desain program LKNU di tahun 2018 ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu dengan menambahkan edukasi TBC atau Tuberculosis.

“Kita ketahui bersama bahwa Indonesia peringkat kedua TBC setelah Cina dan di atas India. Data kasus baru terus meningkat, sementara yang putus pengobatan juga bertambah,” ucap mahasiswa Pasca Sarjana UI jurusan Manajemen Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini.

“Bahwa TBC ini merupakan penyakit menular langsung dari manusia ke manusia yg disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis,” papar Misnawati.

Di akhir, Kiai Ubaid yang masih termasuk keponakan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj ini berpesan supaya santri mau memperhatikan lagi aspek thaharah (bersuci) dan juga nadhafah (kebersihan). 

“Harapannya jika santri milenial sekarang sehat, maka Indonesia sehat dan pemuda sekarang mampu menjadi pemimpin masa depan bangsa,” pesannya. (Hanan/Muiz)