Bekasi, NU Online
Program pemberdayaan penyaluran kredit kepada masyarakat khususnya koperasi, terus dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo. Adalah Bahana Ventura dan Pegadaian yang di tunjuk pemerintah untuk teknis penyaluran kredit tersebut. Kredit yang diberi nama Kredit Ultra Mikro tersebut dalam teknis pelaksanaannya disalurkan melalui koperasi.
Di Jawa Barat khususnya, Bahana Ventura dan Pegadaian menggandeng Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) dalam penyaluran kreditnya kepada koperasi.
Tim Bahana Ventura dan Pegadaian melakukan pertemuan dengan pengurus HPN di Bekasi, Jawa Barat untuk membahas dan menyosialisasikan teknis penyaluran Kredit Ultra Mikro tersebut.
Turut hadir pada acara itu Andi Maryanto dari tim Pokja Ekonomi PBNU, H Asep Syaripudin selaku Ketua PW HPN Jabar, dan Ayep Zaki Ketua FKDB yang juga sebagai pembina HPN Jabar. Peserta yang hadir pada pertemuan itu adalah para pengusaha dari HPN dan pengurus Koperasi Simpan Pinjam se-Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut Andi Maryanto menyampaikan bahwa penyaluran Kredit Ultra Mikro ini adalah wujud kepedulian pemerintah pada masyarakat khususnya kalangan pengusaha Nahdiyin.
“Untuk itu para pengusaha benar-benar memanfaatkan kesempatan yang baik ini,” ujar Andi dalam keterangan tertulisnya kepada NU Online, Senin (5/11).
Dalam sambutannya, Ketua PW HPN Jawa Barat H Asep Syaripudin menyatakan, HPN siap bekerja sama dengan koperasi di bidang pendistribusian pupuk, oli, serta sembilan bahan pokok, dan lain-lain.
“Mudah mudahan penyaluran kredit kepada koperasi khususnya dan masyarakat pada umumnya ini memenuhi harapan semua pihak terutama harapan pemerintah,” ucap Asep.
Sementara itu, Ketua FKDB H Ayep Zaki menyampaikan pula bahwa FKDB akan mendampingi koperasi dalam pelaksanaan penyaluran kredit ultra mikro melalui pegadaian dan Bahana Ventura.
Ayep menegaskan, program penyaluran kredit ini benar-benar membantu koperasi dan masyarakat umumnya, terutama para petani dan para pedagang kecil karena bunga yang dikenakan oleh pemerintah kecil.
“Dan dalam pelaksanaannya FKDB akan melakukan pengawasan baik itu saat penyaluran dan saat pengembalian kredit, karena program pemerintah ini harus benar-benar berhasil sebagai satu media untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Ayep.
Pada kesempatan itu juga ditandatangani MoU antara Koperasi Palagan Makmur dan Koperasi KUHAWINDO. Adapun plafon kredit yang diberikan dikisaran 4 juta-10 juta per nasabah. Sumber dana kredit tersebut dari alokasi sumber dana Pusat Investasi Pemerintah atau PIP Kementrian Keuangan RI.
Adapun pola penyaluran kredit adalah dengan penyalur langsung PNM dan melalui Pegadaian. Sedangkan penyaluran tidak langsung atau linkade melalui Bahana Ventura.
Pelaksanaan tindak lanjut kesepakatan dilakukan oleh pegadaian dengan pola chanelling dengan koperasi-koperasi di mana kreditnya langsung ke enduser dan koperasi mendapat fee. (Fathoni)