Berubah Status, IAIN Jember Ingin Jadi Pusat Kajian Islam Nusantara
NU Online · Kamis, 23 April 2015 | 15:00 WIB
Jember, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) meresmikan perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Seremonial peresmian diselenggarakan di Auditorium IAIN Jember, Mangli, Jember,Jawa Timur, Kamis (23/4). IAIN Jember berkeinginan jadi pusat kajian Islam Nusantara.<>
Selain itu, Menag juga meresmikan Ma’had Saifuddin Zuhri, IAIN Jember. Ikut hadir dalam peresmian ini, Sekjen Kemenag Nur Syam, Sesditjen Pendis, Ishom Yusqi, Staf Khusus Menag Hadi Rahman, dan Kabag TU Pimpinan (Sesmen) Khoirul Huda. Selain itu, hadir juga Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Kakankemenag Kabupaten dan Kota Jember, para rektor PTAIN dari berbagai wilayah dan keluarga besar Civitas Akademik IAIN Jember. Berita ini dilansir dalam situs kemenag.go.id
Menag melihat, IAIN sebagai sebuah lembaga pendidikan, merupakan investasi besar umat Islam Indonesia, sebagaimana pesantren, masjid, madrasah dan lain sebagainya. “Investasi ini harus kita jaga, rawat dan kembangkan, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada para pendiri, kepada bangsa, agama dan Allah Swt,” jelas Menag.
Menurutnya, sejak didirikan pada 1966-an, PTAIN mengalami perkembangan pesat. Salah satu perkembangan tersebut, yang sekaligus menjadi pembeda PTAIN dengan PT umum lainnya adalah diperkenalkannya pembelajaran yang memadukan model pesantren dengan pendidikan akademik, dalam bentuk Ma’had al-Jami’ah. “Ini merupakan sebuah gagasan genuine yang lahir dari kesadaran dan pengetahuan yang benar tentang makna pendidikan seutuhnya,” katanya.
Menag menilai, pendidikan agama yang diajarkan di sekolah dan lembaga formal terlalu menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang Islam, bukan belajar Islam itu sendiri. Akibatnya, kemampuan siswa ditentukan dengan nilai, padahal nilai tidak selalu berkolerasi positif dengan pembentukan nilai dan kepribadian siswa.
Inisiasi Ma’had al-Jami’ah di PTAIN, dalam pandangan Menag akan mampu menjadi oase di tengah kegersangan pendidikan yang menekankan kognisi dan psikomotor, namun miskin nilai. Karenanya, Ma’had mampu memicu siswa untuk mendalami dasar-dasar keislaman sekaligus mempraktekkannya. “Di sini, kita berharap, mahasiswa mampu mempunyai kepribadian yang imbang, antara ilmu sekaligus ketaqwaan, cerdas pikir sekaligus cerdas spiritual,” yakin Menag.
Di hadapan civitas akademika IAIN Jember, Menag berpesan bahwa misi utama pendirian PTAIN adalah untuk mengembangkan dan mengajarkan ilmu dan nilai-nilai keislaman. Karena itu, para pendidik dan tenaga kependidikan di PTAIN jangan sampai terjebak pada capaian-capaian yang mengarah pada perangkingan perguruan tinggi dunia semata.
“Selamat bagi civitas akademika IAIN Jember, saya ikut senang dengan keinginan IAIN Jember untuk menjadi pusat kajian Islam Nusantara, sebuah kajian keislaman Indonesia yang menjunjung tinggi kedamaian, harmonisasi sosial, menghargai pluralitas dan kemajemukan,” tuturnya. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua