Nasional

Budaya Toleransi Antaragama Harus Dipupuk Kembali

NU Online  ·  Rabu, 27 September 2017 | 08:13 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak seluruh umat beragama untuk terus memupuk persaudaraan dan toleransi antaragama di Indonesia. Ia menyampaikan ajakan itu pada Sarasehan Lintas Agama bertema "Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antarumat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran" di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9). 

“Alhamdulillah kita masih punya kapital yang sangat mahal, yaitu budaya, akhlak, moral,” katanya saat pada pidato membuka sarasehan yang dihadiri para pemuka agama dari lintas agama itu. 

Menurut dia, leluhur bangsa Indonesia mampu mengusir penjajah Belanda bukan dengan senjata modern, tapi senjata ampuh yaitu budaya persatuan dan kesatuan, iman dan akhlak. 

“Kita bangun kembali budaya kita. Nenek moyang tidak mempersoalakan perbedaan agama, suku, keyakinan. Itu harus dipupuk kembali!” pintanya. 

Pada masa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hidup, menurut dia, sepertinya masalah-masalah intoleranasi waktu itu sudah selesai. Para pemuka agama begitu sering bertemu, bertukar pikiran, dan membuat kesepakatan bersama. Sangat dekat sekali antara Islam dengan Hindu, Buddha, Katolik, Kristen dan Konghuchu. 

“Eh, ternyata sekarang, akhir-kahir ini terasa sekali ada ancaman ada intoleransi yang masif,” kata kiai yang pernah nyantri di Kempek, Lirboyo dan Krapyak serta 13 tahun di Arab Saudi itu. 

Menurut dia, intoleransi itu sebagian terpengaruh dengan adanya sikap-sikap intoleran dari luar negeri yang dibawa ke Indonesia. Juga ada sebagian pihak yang sengaja bermain untuk menciptakan kondisi semacam itu. (Abdullah Alawi)