Nasional

Bukan Mengharamkan, KH Hasyim Asy'ari Tak Mau Peringatan Haulnya Repotkan Banyak Orang

Kam, 30 Maret 2023 | 12:30 WIB

Bukan Mengharamkan, KH Hasyim Asy'ari Tak Mau Peringatan Haulnya Repotkan Banyak Orang

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). (Foto: Dok. Pesantren Tebuireng)

Jombang, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menjelaskan alasan kenapa haul Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Tebuireng tidak diperingati. Menurut Gus Kikin, alasan tidak adanya perayaan haul KH Hasyim Asy'ari bukan karena sosok pendiri NU itu mengharamkan haul, melainkan karena KH Hasyim Asy'ari tidak mau merepotkan banyak orang.


"Mbah Hasyim itu berwasiat aku ojo dihauli (saya jangan dihauli atau diperingati hari wafatnya), merepotkan orang banyak. Hanya itu alasannya. Bukan beliau melarang atau mengharamkan haul," jelasnya saat ditemui di Pesantren Tebuireng, Rabu (29/3/2023).


Di dalam kitab-kitab KH Hasyim Asy'ari juga tidak ada pelarangan haul. Karena sifat dari larangan itu hanya untuk diri KH Hasyim Asy'ari sendiri karena alasan tidak mau merepotkan banyak orang.


"Larangan haul dari KH Hasyim Asy'ari itu bukan untuk umum, hanya untuk sosok beliau sendiri," kata Gus Kikin.  


Gus Kikin menceritakan, pada tahun 1960-an, ada yang merayakan haul KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng. Namun, atas kuasa Allah Swt, tiba-tiba petir menyambar kegiatan tersebut. Ada juga kejadian yang aneh-aneh. Peristiwa itu begitu berkesan bagi keluarga KH Hasyim Asy'ari dan santri Tebuireng pada umumnya.


"Sejak saat itu tidak ada yang berani mengadakan haul KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng," tegasnya.

 

Gus Kikin menambahkan, pada awalnya hanya berlaku untuk haul KH Hasyim Asy'ari. Namun, karena di Pesantren Tebuireng tidak ada peringatan hari wafatnya Kiai Hasyim, keturunan Kiai Hasyim pun tidak dirayakan haulnya, kecuali Gus Dur.

 

Di Pesantren Tebuireng hanya ada perayaan haul Gus Dur dan kirim doa untuk keluarga besar Pesantren Tebuireng secara umum. Tanpa disebutkan satu persatu. 


Perayaan hari wafatnya Gus Dur juga unik, karena dilakukan dengan hitungan masehi yaitu setiap bulan Desember. Padahal umumnya haul diperingati dengan hitungan bulan hijriah.


"Hanya ada Haul Gus Dur, itu pun karena permintaan masyarakat yang banyak," beber Gus Kikin.


Dikatakan Gus Kikin, KH Hasyim Asy'ari melarang haulnya diperingati ini disampaikan secara khusus kepada keluarga sebelum beliau wafat. 


"Salah satu orang yang mendengarkan langsung wasiat ialah H Supri, kerabat juga. Saya ketemu dengan H Supri," jelas Gus Kikin.

 

KH Hasyim Asy'ari wafat pada 7 Ramadhan 1366 H bertepatan dengan 25 Juli 1947 di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Beliau lahir pada 24 Dzulqa'dah 1287 H bertepatan dengan 14 Februari 1871 di Gedang, Jombang.

 

Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad