Cegah Baby Blues, Ning Imaz: Suami Harus Peka dan Sabar
Senin, 11 September 2023 | 21:30 WIB
Ustadzah Imaz Fatimatuz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. (Foto: Tangkapan layar Youtube NU Online)
Muhammad Aiz Luthfi
Penulis
Jakarta, NU Online
Baby blues merupakan sebuah emosi tidak nyaman yang dialami seorang ibu setelah melahirkan bayi akibat perubahan hormonal. Menurut Ustadzah Imaz Fatimatuz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, untuk mencegah baby blues, mestinya suami bisa lebih peka dan sabar.
“Suami perlu lebih peduli ketika istrinya baru melahirkan. Suami itu harus betul-betul peka dan betul-betul sabar,” kata Ning Imaz sebagaimana tayang dalam Youtube NU Online, diakses Senin (11/9/2023).
Dijelaskannya, dampak baby blues bisa membahayakan ibu atau bayi. Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu terjadi kasus seorang ibu tega membunuh bayinya sendiri, ada juga seorang ibu yang sampai bunuh diri ketika baru melahirkan.
"Kadang kita (ibu baru melahirkan) sendiri tidak memahami dinamika yang ada di dalam diri. Tiba-tiba nangis sendiri, capek, takut merawat anak," jelas Ning Imaz.
Soal menyusui bayi, kata Ning Imaz, kadang banyak terjadi 'drama'. Misalnya seorang ibu merasa tidak bisa atau tidak mau untuk menyusui bayinya, dan lain sebagainya. "Banyak dramanya, jadi (suami) harus banyak sabar," tegasnya.
Ning Imaz melanjutkan, seorang istri akan merasa diperhatikan ketika suami bisa ikut terlibat dalam mengurus bayi. Misalnya mengganti popok, menidurkan anak, dan sebagainya.
"Itu luar biasa sekali, seperti merasa diperhatikan. Itu sumbangsih yang sangat besar untuk seorang ibu, terutama ibu baru," kata Ning Imaz.
Ning Imaz menyarankan, jika suami sibuk bekerja, sebisa mungkin berupaya agar meluangkan waktu untuk bisa membantu istrinya. "Ketika pulang kerja sebisa mungkin harus hadir, harus terlibat dalam pengasuhan, harus memperhatikan, karena itu yang diperlukan seorang ibu," terangnya.
Ning Imaz pun menceritakan pengalamannya saat hamil dan melahirkan. Suaminya, Gus Rifqil selalu memberikan support dan mencoba untuk membuatnya nyaman sejak hamil. Dampaknya, Ning Imaz bisa melewati fase ini dengan baik dan melahirkan dengan normal.
“Saya bisa melahirkan dengan lancar, bahkan ketika hamil riwayat kehamilan saya itu bagus semua, tidak pernah ada masalah. Dari hamil saya setiap bulannya selalu check up dan itu selalu bagus” kenangnya.
Ning Imaz juga menyarankan kepada ibu hamil untuk belajar teknik pernafasan, misalnya senam yoga. Menurutnya ini penting agar ketika kontraksi tidak panik. Selain itu, ia juga sangat menyarankan untuk terus belajar kepada bidan agar bisa merawat janin dengan baik dan melahirkan dengan normal.
“Lalu setelah melahirkan itu ada postpartum depression. Ini tuh dialami hampir setiap ibu meski tidak semua,” ungkapnya.
Ning Imaz pun sedikit merasakan postpartum depression, namun hal itu bisa dilewati dengan baik karena Gus Rifqil selalu memberikan support, memaklumi, dan tidak pernah mempermasalahkan ketika Ning Imaz merasakan capek, bingung, ‘lola’, insecure, dan sebagainya.
“Itu penting dimiliki oleh seorang suami,” pungkasnya.
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua