Nasional

Cerita NU Kumpulkan 12 Miliar demi Selamatkan Nyawa Eti di Arab Saudi

Sel, 16 Juli 2019 | 09:45 WIB

Jakarta, NU Online 
Eti binti Toyib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Blok Cikareo, Rt 01/02, Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jawa Barat yang terjerat kasus hukum di Arab Saudi dinyatakan bebas dari hukuman mati di Arab Saudi setelah mampu membayar diyat (denda) sebesar 15, 5 miliar rupiah. Sebanyak 80 persen denda tersebut dibantu Nahdlatul Ulama yang diupayakan NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).   

Menurut Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama Ahmad Sudrajat, Untuk mendapatkan uang sebesar itu, LAZISNU selama tujuh sampai delapan bulan berusaha menemui banyak kalangan, mulai dari para kiai, santri, pejabat, pengusaha, dan masyarakat umum. 

“Komunikasi ini kita bangun dengan berbagai jejaring dan terutama komunitas NU dan lembaga-lembaga yang tertarik kepada program kemanusiaan. Kita mendatangi anggota MPR, Kemenaker, untuk menggalang sekuat kemampuan kita untuk jumlah yang ditentukan. Setelah tidak sampai, kita  hanya mampu 80 persen, kita serahkan ke pemerintah,” jelasnya kepada NU Online di kantor LAZISNU, Jakarta, Senin (15/7).

Ahmad Sudrajat menceritakan antusias santri, kiai, dan warga NU untuk membantu Eti ketika LAZISNU datang ke pesantren-pesantren di Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Hal itu ditunjukkan dengan menyumbang uang dalam bentuk kontan dan kiriman melalui rekening. 

“Yang menarik adalah potensi pesantren untuk kepentingan kemanusiaan sangat kuat,” kata lulusan Jurusan Syariah Islamiyah Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini. 

Motivasi mereka bergotong-royong membantu nyawa Eti merupakan ekspresi dari menjalankan ajaran Islam. Di dalam Al-Qur’an misalnya dinyatakan, menyelamatkan nyawa satu orang sama artinya dengan menyelamatkan seluruh orang. 

“NU identik dengan masyarakat kaum bawah. Ketika salah seorang saudaranya tak mampu dengan apa yang dibutuhkan, maka kewajiban NU membantunya sebagai bagian dari masyarakat NU. Yang pasti dia (Eti) orang desa yang yang mencari peruntungan nasib di Arab Saudi,” jelasnya. (Abdullah Alawi)