Nasional

Covid-19 Meningkat, Mahfud MD Sesalkan Kerumunan dalam Sepekan

Sen, 16 November 2020 | 21:00 WIB

Covid-19 Meningkat, Mahfud MD Sesalkan Kerumunan dalam Sepekan

Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). (Foto: Dok. FB Mahfud MD)

Jakarta, NU Online
Dalam sepekan terakhir, telah terjadi peningkatan signifikan kasus Covid-19. Pada saat yang sama terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar. Terutama sejak Selasa hingga Jumat, 10-13 November 2020 di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya.


Mencermati perkembangan tersebut, Menko Polhukam Moh Mahfud MD atas nama pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pelaksanaan pesta pernikahan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan Jakarta Pusat.


Hal tersebut dikatakan Mahfud MD saat menyampaikan pernyataan resmi pemerintah mencermati perkembangan situasi terkini pandemi virus Corona dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/11).


"Pemerintah sebenarnya telah memperingatkan Gubernur DKI Jakarta untuk meminta penyelenggara agar mematuhi protokol kesehatan. Penegakan protokol kesehatan di Ibu Kota merupakan kewenangan Pemprov DKI Jakarta berdasar hierarki kewenangan dan peraturan perundang-undangan," ujarnya.


Menurut Mahfud, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam delapan bulan terakhir telah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk mengatasi pandemi yang telah memakan ribuan korban jiwa, ratusan tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat. Para korban telah menjadi pahlawan dari upaya kita berperang melawan Covid-19.


"Upaya-upaya ke arah itu telah menunjukkan hasil positif di mana di tengah masyarakat telah tumbuh kesadaran untuk menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun," terang Mahfud.


Bahkan, dari data di seluruh dunia Indonesia termasuk yang sangat baik dalam angka kesembuhan. Jumlah penduduk yang terinfeksi Covid juga jauh di bawah jumlah rata-rata dunia. "Tapi kesembuhannya di atas rata-rata dunia sehingga Indonesia dianggap oleh dunia sebagai yang baik," kata dia.


Namun, lanjut dia, pelanggaran secara nyata protokol kesehatan dengan berkumpulnya ribuan orang dalam sepekan terakhir ini bisa membuyarkan segala upaya yang telah kita lakukan delapan bulan terakhir.


"Orang yang sengaja melakukan kerumunan massa tanpa mengindahkan protokol kesehatan berpotensi menjadi pembunuh potensial terhadap kelompok rentan," tegas pria asal Madura ini.


Mahfud menegaskan bahwa pemerintah mendapatkan banyak keluhan serta masukan dari berbagai kalangan. Mulai para tokoh agama, tokoh masyarakat, purnawirawan TNI-Polri, dokter, relawan, hingga kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bergelut dengan perjuangan kemanusiaan dalam mengatasi Covid-19.


"Atas praktik pelanggaran protokol kesehatan termasuk penggunaan dan pengrusakan fasilitas umum, mereka mengeluh seakan perjuangan mereka itu dianggap tidak dihargai sama sekali," ungkapnya.


Dalam konferensi pers, Mahfud MD didampingi Panglima TNI Hadi Tjahyanto, Wakapolri Komjen Gatot Edi, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kepala Satgas Covid-19 yang juga Kepala BNPB Doni Monardo.


Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan