Nasional

Debat Capres Ketiga, Anies Tanya Prabowo Soal Hubungan Etika dengan Kemampuan Menjaga Kedaulatan Negara

Ahad, 7 Januari 2024 | 22:20 WIB

Debat Capres Ketiga, Anies Tanya Prabowo Soal Hubungan Etika dengan Kemampuan Menjaga Kedaulatan Negara

Capres Pemilu 2024. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto mengenai hubungan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara. Hal tersebut disampaikannya dalam segmen keempat debat capres ketiga Pemilu 2024.


“Nah, pertanyaan yang ingin saya sampaikan pada bapak adalah apa hubungan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara?,” ujar Anies pada debat yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024).


Prabowo Subianto pun menjawab bahwa semakin tinggi tingkat kompleksitasnya, kepemimpinan membutuhkan pondasi nilai-nilai yang kuat. Nilai-nilai tersebut sangatlah esensial, yakni (1) cinta tanah air, (2) kejujuran, dan (3) kebersihan. Ketiganya  harus dipraktikkan melalui contoh dan tidak boleh terlibat dalam korupsi.


“Jadi, saya sependapat harus ada kepemimpinan berdasarkan pada nilai. Jadi hubungan dengan etik, benar, kita harus beretika dengan benar, jujur. Apa yang kita katakan itu yah yang ada di hati kita. Jangan lain di mulut, lain di hati, dan harus cinta tanah air,” ujarnya.


Menurut Prabowo, pertahanan merupakan hal yang sangat penting, karena berkaitan dengan keselamatan. Sangat penting untuk tidak menggunakan ambisi pribadi sebagai alasan untuk menghasut atau menyesatkan rakyat. Etika yang paling penting dalam hal ini adalah kebersihan jiwa, kejujuran, serta kesetiaan kepada rakyat.


Prabowo menegaskan, menghasut atau menyesatkan rakyat hanya karena ambisi pribadi dapat membahayakan pertahanan dan keamanan rakyat. Ini juga akan berdampak pada prajurit yang sedang berjuang untuk melindungi kita dan polisi yang menjaga keamanan, yang mungkin terganggu oleh tindakan calon pemimpin yang hanya fokus pada kegiatan menghasut.


Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa mengenai standar etika harus ditegakkan dengan tinggi, terutama dalam posisi sebagai presiden atau panglima tertinggi. Hal tersebut sangatlah penting bahwa individu itu memiliki standar etika yang sangat tinggi.


Lebih lanjut, Anies menyebut itu penting karena pemimpin tertinggi bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang berpengaruh terhadap arah pasukan. Apalagi dalam situasi pertempuran yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, yang menjadi bagian dari keputusan etika.


Namun, dalam kenyataannya, ada situasi di mana kepemimpinan di Kementerian Pertahanan, termasuk masalah yang melibatkan orang dalam dalam pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, serta isu terkait pengelolaan food estate.


“Lalu ada kejadian di mana, kita semua menyaksikan ketika ada pelanggaran etika, dan bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika. Artinya, ada kompromi atas standar etika, standar etika ini fakta. Dalam pidato bapak mengolok-ngolok tentang penting etika, saya tidak tega mengulanginya. Apa penjelaskan Pak Prabowo soal itu semua,” tanya Anies.


Prabowo Subianto pun menjawab bahwa data yang telah disampaikan Anies tersebut semuanya keliru, dirinya bersedia membuka percakapan terbuka untuk membahas topik seperti food estate dan PT Teknologi Militer Indonesia. 


“Jadi di mana masalahnya, saudara bicara etik-etik. Saya itu keberatan, karena Anda desak saya. Maaf saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik. Saya merasa bahwa Anda itu posturing. Anda itu menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat, Anda tidak berhak bicara soal etik, karena Anda memberi contoh tidak baik soal etik,” pungkasnya.