Nasional

Demo PMII soal Kenaikan BBM Berlangsung di Berbagai Daerah

Rab, 19 November 2014 | 03:01 WIB

Jakarta, NU Online
Para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar aksi unjuk rasa memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka antara lain melakukan orasi, aksi turun jalan, dan membentangkan spanduk berisi protes.
<>
"Seharusnya pemerintah melihat kondisi rakyat secara cermat terlebih dahulu sebelum memutuskan suatu kebijakan yang dampaknya akan sangat luas," kata Ipung dari Pengurus Cabang PMII Ciputat yang mengikuti seruan penolakan kenaikan BBM di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarata, Selasa (18/11).

Protes senada juga diungkapkan PC PMII Bojonegoro. Kebijakan Presiden Jokowi dinilai tidak tepat karena ia menaikan harga BBM ketika harga minyak mentah dunia masih pada kisaran harga $ 80 perbarel. Harga tersebut masih di bawah kisaran asumsi APBN selain lifting minyak juga masih berada di bawah APBN.

"Bukan mensejahterakan pemerintah tetapi malah membuat rakyat Indonesia semakin sengsara," kata koordinator aksi PC PMII Bojonegoro, Heri Cahyono di Bunderan Jetak, Bojonegoro, Jawa Timur.

PC PMII Kota Solo juga melakukan aksi penolakan atas kebijakan tersebut bersama berbagai elemen gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Solo (AMS), di antaranya, GMNI, HMI, KAMMI, dan BEM UNS.

Ketua PC PMII Kota Solo Ahmad Rodif Hafidz dalam orasinya juga menegaskan, Jokowi telah mengingkari janjinya untuk tidak menaikkan harga BBM. “Dari dulu alasan menaikkan harga BBM masih ajeg karena APBN defisit. Kenyataannya, defisitnya anggaran itu bukan hanya karena subsidi BBM yang tinggi. Melainkan korupsi besar-besaran yang dilakukan mafia migas,” katanya di Tugu Gladag dan depan Balaikota Solo. (Yazid/Ajie/Owi/Mahbib)

 

Foto: Aksi unjuk rasa PMII Bojonegoro