Nasional

Di Daerah 3T, Banyak Guru yang Berdedikasi Layaknya Pahlawan

Rab, 25 November 2020 | 07:00 WIB

Di Daerah 3T, Banyak Guru yang Berdedikasi Layaknya Pahlawan

Perjuangan Guru (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Aris Adi Leksono mengungkapkan, istilah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang dilekatkan kepada guru masih sangat relevan hingga kini.


“Saya yakin guru yang berperan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa masih ada di abad 21 ini. Apalagi guru-guru di pelosok atau di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Tertinggal), saya yakin ada sosok guru yang masih punya dedikasi luar biasa layaknya seorang pahlawan,” ungkap Aris, kepada NU Online, Rabu (25/11), bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional.


Guru-guru di daerah 3T itu, tuturnya, sangat penuh ikhlas mendidik sekalipun tanpa tanda jasa secara materi. Hal tersebut dibuktikan dalam program Guru Kunjung se-Indonesia beberapa waktu lalu yang melibatkan sekitar 500 guru dari berbagai provinsi.


“Salah satu laporannya adalah menyetorkan video mengunjungi guru-guru. Kami lihat guru-guru di Papua, Kalimantan, Entikong, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aceh, dan Manado. Mereka semua penuh dedikasi di saat pandemi,” ungkap Aris penuh haru.


Para guru di sana mendatangi rumah-rumah siswa untuk memberikan solusi ketika para peserta didik tidak memahami pelajaran yang diajarkan. Guru-guru itu kemudian membantu untuk menerangkan kembali materi yang diberikan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar dapat dipahami siswa dengan baik.


“Mereka mendatangi para peserta didik dan kemudian membantu untuk memahaminya. Saya pikir itu adalah potret-potret guru yang hari ini bisa dikatakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Kami yakin akan selalu ada guru-guru yang seperti itu,” katanya.


Kontribusi Pergunu untuk guru di Indonesia

Aris menuturkan bahwa Pergunu telah memberikan peran dan kontribusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan serta kapasitas guru-guru di Indonesia.


“Sejauh ini, Pergunu telah memberikan dukungan untuk pengembangan potensi dan peningkatan kesejahteraan guru. Itu kami lakukan melalui berbagai advokasi kebijakan yang berpihak kepada guru,” ucap Aris.


“Kami juga selalu mengimbau kepada teman-teman Pergunu di daerah agar selalu berkoordinasi dengan pemangku kebijakan atau pemerintah setempat untuk mengadvokasi agar juga memberikan penghargaan yang layak kepada guru-guru kita,” imbuhnya.


Advokasi yang telah dilakukan Pergunu belakangan ini adalah terkait kebijakan untuk guru honorer agar diseleksi dan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)  pada 2021 mendatang.


“Hadirnya rencana guru PPPK itu juga menjadi bagian dari aspirasi Pergunu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami guru. Sebab selama ini, guru honorer Kategori 2 (K2) dan Kategori 3 (K3) belum kunjung diangkat statusnya. Formasi untuk menjadi Aparatur Sipil Negara pun belum juga ada formasinya,” terang Aris.


Harapan dan doa Pergunu untuk guru

Terakhir, Aris mendoakan para guru di seluruh Indonesia selalu sehat dan terhindar dari Covid-19. Ia pun berharap guru-guru di tanah air tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru yang baik dan bertanggung jawab.


“Saya berharap juga agar bapak ibu guru ini terus menginspirasi dan memberikan keteladanan kepada para peserta didik dan masyarakat, sehingga meskipun belajar di masa pandemi dengan metode PJJ tapi tetap bisa memberikan makna. Terutama dalam hal transformasi ilmu, perilaku, dan keteladanan,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin