Surabaya, NU Online
Rais āAam PBNU KH Maāruf Amin mengunjungi PWNU Jawa Timur selepas kepulangannya dari ibadah haji. Kiai Maāruf Amin tiba di gedung PWNU Jatim di Jalan Masjid Al Akbar Timur No 9 Surabaya Senin malam. Kedatangan Rais Am PBNU ini disambut antusias para pengurus cabang NU se-Jawa Timur.Ā
Dalam arahannya, Kiai Maāruf mengatakan umat Islam di Indonesia seharusnya bisa bersatu secara utuh melalui kesepakatan bersama. Bentuk negara Indonesia ini atas kesepakatan para pendahulu bangsa
"Islam di Indonesia ini disertai kesepakatan-kesepakatan. Beda dengan Saudi yang Islam saja, kita ini majemuk. Kita Islam, Islam Nusantara. Islam beserta kesepakatan," kata Kiai Ma'ruf Amin, Senin (3/9).
Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa ikut menolak tegas masuknya paham Islam yang tidak sesuai dengan NKRI, seperti khilafah. Sebab, ajaran tersebut telah menyalahi kesepakatan yang dibangun bersama di Indonesia.
"Orang bertanya, kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Khilafah itu islami. Tetapi yang islami bukan hanya khilafah, kerajaan juga islami. Ada kerajaan Yordan. Kalau begitu kenapa ditolak? Bukan ditolak, tapi tertolak. Itu otomatis karena menyalahi kesepakatan,ā kata Ketua Umum MUI non aktif ini.
Menjelang pemilihan presiden pada 2019 yang akan datang, Kiai Maāruf berpesan kepada pengurus NU agar tidak ada lagi konflik ideologi. āTidak ada lagi konflik, bangsa ini utuh, karena negara ini dibangun di atas landasan kuat yang tidak boleh lagi dipersoalkan. Negara ini dibangun atas landasan UUD 1945,ā tegasnya.
Pada silaturahimi tersebut dihadiri Wakil Rais āAam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua PBNU H Robikin Emhas, Rais dan Ketua PWNU Jatim serta rais dan ketua PCNU se-Jatim. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)