Nasional

Diktis Kemenag: DNA PTKI itu Islam Moderat

Sen, 23 April 2018 | 01:45 WIB

Surabaya, NU Online
Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementrian Agama (Kemenag) RI Arskal Salim menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia mengajarkan Islam moderat.

“DNA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, khususnya, adalah Islam moderat. Karena itu, apabila ada kalangan islamisme ingin mengubah bentuk dan sistem tata negara Indonesia ini ke khilafah patut diduga bukan dari kalangan PTKI,” terang Arskal saat menjadi pembicara kunci pada 2nd Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) Tahun 2018 di Surabaya, Ahad (22/04).

Menurut Arskal, saat ini Kementerian Agama sedang mengkampanyekan gerakan moderasi Islam (Islam wasathiyah), salah satunya melalui program Mengasah Jati Diri (Mengaji) Indonesia di kampus PTKI. 

Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya, Abd A’la mengatakan AnComS 2018  dilatarbelakangi keberagaman di Indonesia yang belakangan diwarnai arus ekstrim radikalisme dan liberalisme sehingga menumbuhkan kegamangan. 

Karena itu, sudah saatnya kaum muslim Indonesia menarik "pendulum" keberagamaan ke tengah melalui prinsip keislaman yang moderat. 

“Gagasan Moderasi Agama yang digaungkan Kemenag harus juga diperkuat dengan aksi konkret semua pihak,” kata A’la yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id. 

Selain Arskal Salim, narasumber lainnya adalah Senior Lecturer at the Faculty of Law, Monash University Nadirsyah Hosen dan Guru Besar UII Yogyakarta Mohammad Mahfud MD.

Usai sesi seminar, acara dilanjutkan sesi konferensi ilmiah dengan 100 presenter. Mereka mengulas tema Meneguhkan Visi Moderasi Islam dalam berbagai perspektif. 

2nd AnCoMS juga dimeriahkan  kegiatan temu jaringan ilmiah yang difasilitasi Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Diktis  Suwendi dan Kasi Penelitian dan Pengelolaan HAKI Diktis Mahrus. 

Menurut Suwendi,  AnCoMS  menjadi agenda penting tahunan para dosen dan peneliti PTKI, selain AICIS. Dia berharap AnCoMS dapat diselenggarakan minimal tiga Kopertais sehingga budaya akademik melalui konferensi ilmiah terbangun dan semakin mempercepat pertumbuhan penelitian dan publikasi ilmiah.

Kasi Penelitian dan Pengelolaan HKI Mahrus menambahkan, AnCoMS juga menjadi ajang sosialisasi dan sinergi dengan program penelitian, terutama pada persiapan penelitian tahun 2018 dan 2019. Selain itu, AnCoMS juga menjadi ajang ekspose hasil penelitian di lingkungan PTKI. Menurutnya, silaturahim intelektual PTKI ini dapat menjadi tradisi baru untuk saling sinergi. (Red: Muiz)