Nasional

Dirjen Pendis Optimis Angka Radikalisme di PTKIN Tak Banyak

Rab, 2 Mei 2018 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Jumlah 39% mahasiswa yang terpapar radikalisme sebagaimana disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan beberapa waktu lalu tidak membuat Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) khawatir. 

Dirjen Pendis Kemenag RI H Kamaruddin Amin menyatakan, mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang terjangkit radikalisme, tidak sebanyak yang dikeluarkan BIN. 

"Saya optimis tidak sampai separah itu," kata Kamaruddin Amin di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

Menurutnya, radikalisme itu terkait dengan pemahaman keagamaan yang dangkal. Sementara di PTKIN, lanjutnya, kajian keagamaan cukup intensif dan kuat. 

"Jadi, insyaallah tidak separah itu. Mungkin ada, kita tidak menafikan mereka yang terindikasi, tapi insyaallah tidak separah itu. Saya optimis," jelas pria yang juga menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar itu. 

Apalagi, sambung pria kelahiran Bontang, Kalimantan Timur itu, PTKIN sudah merespons secara massif agar lembaga pendidikannya tidak kemasukan radikalisme, yaitu dengan membentuk pusat-pusat kajian moderasi agama. 

"Jadi, pengurusutamaan pemahaman agama yang moderat sudah menjadi arus utama dan kesadaran kolektif di PTKIN, untuk mengantisipasi penetrasi ideologi radikalisme di kampus," ujarnya. 

Namun demikian, ia tidak menafikan tentang potensi radikalisme yang bisa menyasar mahasiswa di perguruan tinggi, termasuk di PTKIN. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)