Diskusi Siang Ini LKSB Angkat Semangat Persatuan Sumpah Pemuda
NU Online · Rabu, 2 November 2016 | 02:01 WIB
Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) akan menggelar kajian perihal amanat Sumpah Pemuda dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. LKSB bersama elemen pemuda dan mahasiswa se-Jakarta akan mendiskusikan relevansi masalah ini di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/11) siang.
Tema ini diangkat dalam diskusi ini dalam rangka mengingatkan kembali semangat deklarasi persatuan para pemuda pada 1928 di bawah payung keindonesiaan.
Diskusi yang didominasi kalangan pemuda ini memandang semangat persatuan dan keindonesiaan para pemuda saat itu semakin relevan di tengah ketegangan masyarakat karena rangkaian politik praktis.
Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur mengatakan, problem Indonesia sesungguhnya adalah keberlangsungan manajemen negara pascakolonial yang tak mampu menegakkan kedaulatan hukum, tidak mampu memberikan keamanan dan keadilan bagi warganya.
“Di samping itu kita juga belum benar-benar siap menerima keragaman,” kata Ghopur, Selasa (1/11) siang.
Menurutnya, elemen pemuda Indonesia kini perlu kembali mengingatkan masyarakat secara umum yang lupa atau mengabaikan semangat Sumpah Pemuda 1928 dan nilai-nilai persatuan serta perbaikan bangsa ke depan melalui Proklamasi 1945 pendiri bangsa.
Beberapa unsur kepemudaan yang akan hadir dalam diskusi kali ini adalah perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mantan aktivis 98, Generasi Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa (GEMA INTI), Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak API), pemuda Kampung Sawah Bekasi, pemuda daerah, Anak Kandung Indonesia, dan delegasi ormas serta OKP lainnya. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua