PBNU Dorong Program Makan Bergizi Gratis Jadi Investasi SDM Jangka Panjang
NU Online · Selasa, 29 Juli 2025 | 17:45 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya C Staquf saat memberikan pernyataan kepada awak media usai acara peletakan batu pertama pembangunan dapur MBG di Pesantren Al-Hikamussalafiyah Purwakarta, Jawa Barat, pada Selasa (29/7/2025). (Foto: TVNU/Miftah)
M Fathur Rohman
Kontributor
Purwakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis menjadi investasi sumber daya manusia (SDM) jangka panjang.
Sebab menurut Gus Yahya, MBG merupakan langkah penting dalam memperkuat kualitas SDM Indonesia, khususnya di kalangan pelajar dan santri.
Ia juga menegaskan pentingnya pendekatan berbasis gizi dan nutrisi dalam pemenuhan kebutuhan anak-anak usia sekolah.
“Program ini bukan sekadar menyediakan makan siang. Yang lebih penting adalah memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang baik,” kata Gus Yahya saat sambutan dalam acara peletakan batu pertama dapur MBG di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025),
Ia menjelaskan bahwa banyak lembaga pendidikan yang selama ini sudah menyediakan makanan bagi siswa atau santrinya. Namun, pendekatan gizi belum menjadi perhatian utama.
"Kita ingin mengubah cara pandang. Kenyang tidak cukup. Makanan yang diberikan harus berkontribusi pada tumbuh kembang anak secara optimal," tegasnya.
PBNU bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah memulai pembangunan dapur MBG di berbagai daerah. Targetnya, lebih dari 1.000 dapur akan dihadirkan secara bertahap di pesantren dan sekolah di bawah naungan NU.
Saat ini, menurut Gus Yahya, sebanyak 218 titik telah didaftarkan melalui portal BGN untuk diverifikasi. Dari jumlah tersebut, 47 dapur telah selesai dibangun dan tengah menunggu penunjukan kepala dapur yang akan ditugaskan dari kalangan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
“Mulai Agustus, kami targetkan banyak dari dapur ini bisa langsung beroperasi. Semuanya akan dikelola oleh tenaga yang terlatih dan memahami aspek nutrisi,” jelasnya.
Gus Yahya menekankan bahwa inisiatif dapur bergizi ini merupakan bagian dari kontribusi NU dalam mendukung agenda pembangunan nasional di sektor sumber daya manusia.
Ia menilai, intervensi gizi yang tepat dapat meningkatkan daya pikir dan kualitas hidup peserta didik, terutama di wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses pangan sehat.
"Kalau gizinya lemah, sulit bagi kita membayangkan lahirnya generasi unggul di masa depan. Maka ini adalah investasi jangka panjang yang sangat penting," ujarnya.
Selain membahas program MBG, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU akan terus menjaga posisinya sebagai mitra kritis pemerintah dalam layanan publik.
Ia menegaskan bahwa NU tidak akan terlibat dalam arena politik praktis dan akan memusatkan perhatian pada penguatan peran sosial organisasi.
"NU akan berdisiplin untuk tidak menjadi aktor dalam kompetisi kekuasaan. Fokus kami adalah pelayanan masyarakat," pungkasnya.
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua